Second Meet

876 80 12
                                        

Vernon baru saja keluar dari kedai bubur abalon langganannya saat Seungcheol menghubunginya. Dengan segera ia mengangkat panggilan sepupu sekaligus bosnya itu sambil berjalan pelan.

"Oh Kak?"

"Kau sudah di kantor Vern?"

"Belum, aku baru selesai sarapan diluar"

"Mingyu tadi menghubungiku dan mengatakan jika orang yang akan bekerja sebagai sekretarismu akan masuk hari ini. Tapi Mingyu tak bisa mengantarkannya padamu karena ia meminta libur hari ini,"

"Oh oke. Aku akan meminta salah satu bawahanku untuk menemuinya dulu jika aku terlambat"

Tak lama kemudian sambungan berakhir dan Vernon melanjutkan langkahnya ke mobil yang terparkir di tepi jalan.

"Jeongwoo!! Lepaskakan!! Kau menyakitiku!! Tanganku sakit!!"

Niatannya akan memasuki mobil teralihkan oleh suara perempuan dari gang kecil di samping kedai tempat ia sarapan tadi.

"Tidak sebelum kau mendengar penjelasanku"

"Penjelasan apa lagi brengsek! Apa yang lihat di apartemenmu sudah cukup membuatku mengerti bagaimana dirimu yang sebenarnya! Dasar pengkhianat!"

"Aku tidak berkhianat Seungkwan!!"

"Aww!! Kukumu menyakiti tanganku Jeongwoo! Lepaskan!"

Vernon yang sebenarnya malas mencampuri urusan orang jadi sedikit penasaran karena suara gadis di gang sana yang terdengar kesakitan. Maka itu dengan langkah pelan ia mendekat pada gagang dan mengintip.

Dari tempatnya mengintip Vernon dapat melihat seorang gadis yang tengah di cekal kuat pergelangan tangannya oleh seorang pria dan di sudutkan di tembok. Tangan gadis itu yang bebas nampak berusaha melepaskan tangan si pria yang mencekalnya. Dan alangkah terkejutnya ia saat ingat jika gadis itu adalah gadis yang mengomelinya tempo hari.

"Ayo Seungkwan, ikut aku dan kita bicara di apartemenku!"

Kini pria itu tampak akan menyeret si perempuan yang mencoba berpegangan pada paralon besi yang ada di dinding.

"Tidak sudi aku ketempat menjijikan itu lagi!! Aku tak mau mengingat apa yang sudah aku lihat kemarin antara kau dan Ningning dengan pergi ke sana!!"

"Jangan membantah Seungkwan!!!"

"Tidak Jeongwoo!! Aku tak mau!"

"Seungkwan!!!"

Vernon keluar dari tempat mengintip dan dengan langkah cepat menahan tangan pria itu saat akan melayangkan sebuah pukulan pada gadis itu.

"Kau akan mendapat masalah jika memukul perempuan di tempat umum seperti ini tuan" ucap datar Vernon sambil menyentakankasar lengan pria itu. Dan ia juga menarik lepas tangan pria itu dari si gadis dan membawa gadis itu ke belakang tubuhnya.

Seungkwan yang sadar jika pria yang menolongnya itu adalah pria yang sama dengan pria yang ia omeli beberapa hari lalu sontak terkejut. Tapi keterkejutannya ia tahan karena takut pada Jeongwoo yang akan kembali menarik lengannya. Dengan cepat ia semakin mendekat pada punggung pria itu dan meremas jasnya kuat.

"Menyingkir tuan! Aku tak punya urusan denganmu, urusanku dengan gadis yang ada di belakangmu. Dia kekasihku!"

"Tapi dia menolak untuk ikut, dan kau menyakitinya! Itu menjadi urusanku karena kau melanggar norma kemanusiaan! Aku bisa menghubungi polisi dan melaporkanmu dengan tuduhan tindakan tidak menyenangkan!"

"Hentikan omong kosongmu dan menyingkir brengsek!!!"

Vernon cukup terkejut saat pria itu tiba-tiba menarik jasnya dan melayangkan sebuah tinjuan ke pipinya. Pria berparas bule itu sedikit terhuyung karena kerasnya pukulan.

Chan the CupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang