Jejju

622 51 12
                                    

"Memangnya harus ya Seokmin menginap disini juga?"

Jisoo berbisik pelan pada Jeonghan yang duduk di sampingnya.

Jeonghan yang semula sedang membantu sang putra bermain balok susun mengalihkan perhatian pada Seokmin yang baru saja datang bersama Vernon. Seungcheol juga ada di dekat mereka menyambut.

"Memang kenapa? Kamar di villa ini kan banyak,"

Jisoo hanya berdecak menangapi sambil memalingkan wajahnya saat bertemu pandang dengan Seokmin yang mendekat.

"Hai Kak,"

Sapa pria hidung mancung itu pada Jeonghan. Sedang Vernon menyempatkan menjawil pipi Chan sebelum ia meminta Seungcheol menunjukan dimana kamarnya.

"Hai Seok," balas Jeonghan sambil tersenyum.

Seokmin menggaruk kepalanya yang tak gatal melihat Jisoo yang masih enggan menatapnya. Dengan ragu ia menyapa, "hai... Kak, Jisoo"

Jisoo memilih diam sampai Jeonghan menyikutnya pelan, dengan malas gadis itu menjawab, "hm..."

Jeonghan mengernyitkan dahi karena heran dengan sikap Jisoo. Ia tau jika sepupunya itu sangat malas berhadapan dengan Seokmin. Tapi agaknya ada sesuatu yang lain yang membuat Jisoo bertingkah seperti itu.

"Segeralah ke kamar dan istirahat Seok. Kau pasti lelah"

Seokmin yang paham situasi pun mengangguk dan mengikuti kemana arah Seungcheol dan Vernon tadi beranjak.

Jeonghan menatap kepergian Seokmin dengan melas lalu mengalihkan perhatian pada Jisoo dengan bibir mencebik. "Sesuatu terjadi lagi di antara kalian?"

Jeonghan tak mendapat jawaban dari Jisoo. Melainkan gadis itu yang memalingkan wajahnya yang ia heran karena tiba-tiba menjadi merah.

😚😚😚😚😚

The night after party

Jisoo sudah dalam keadaan mabuk ringan saat ia meminta undur diri dari pesta lajang Mingyu. Ia akan secara naluriah pulang saat dirinya hampir mabuk. Matanya menjadi sangat mengantuk ketika mabuk.

"Biar aku mengantarmu kak Jisoo.."

Dan Seokmin menawarkan diri mengantarnya pulang. Padahal setahunya pria itu tadi juga menumpang pada Vernon.

"Tak perlu, aku bisa pesan taksi" tolak Jisoo sambil mengeluarkan ponselnya.

"Tak apa, lagipula tak baik pulang sendiri, kau hampir mabuk" kekeh Seokmin.

"Tidak, kau kan kesini tak bawa mobil. Mau mengantarku dengan apa?"

Seokmin yang sebenarnya sedang mencoba lebih dekat dengan sepupu Jeonghan itu menendang pelan kaki Vernon yang disampingnya.

"Sudahlah kak, terima tawaran kak Seok. Aku bisa minta antar kak Seungcheol nanti," Vernon yang menerima baik sinyal dari Seokmin pun mengeluarkan kunci mobilnya dan meletakan dihadapan Seokmin.

Sedang gadis jomblo itu akan kembali menolak, tapi ternyata Jeonghan juga ikut-ikutan membantu Seokmin.

"Sudahlah Soo. Terima saja ajakan Seokmin, biar Vernon ikut kami nanti. Kau tak takut  nanti tertidur  di dalam taksi?"

Lirikan maut Jisoo berikan pada sang sepupu. Mau menolak lagi tapi seisi meja sedang menatapnya. Apalagi Seokmin sudah lebih dulu berdiri sambil menggenggam  kunci mobil Vernon.

Apa boleh buat, daripada ia benar-benar tertidur didalam taxi Jisoo akhirnya mengiyakan. Dengan setengah hati ia bangkit dan pamit dengan Wonwoo. "Aku pulang dulu ya.."

Chan the CupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang