Couple night(+18)

1K 63 10
                                    

Jam di dinding menunjukan jam dua dini hari. Udara di sekitar hotel tempat pesta pernikahan pun terasa semakin dingin. Para tamu undangan yang menginap di hotel itu pun tampak sudah terlelap.

Tapi tidak untuk kamar pengantin yang terasa sangat panas di antara cahaya lampu yang masih menyala terang. Karena kedua insan yang baru mengucap janji langit pagi tadi itu masih setia bergumul menikmati tubuh satu sama lain.

Suara desahan, geraman dan kulit yang bertemu mengisi setiap inci ruangan yang di desain khusus untuk pengantin baru.

"Ah! Ah!! Pelanh Jun gege-" Minghao berucap tersengal sambil meremas pegangannya pada pinggiran sofa. Kakinya sudah gemetar menahan bobot tubuhnya sendiri yang sedari tadi di hujam kenikmatan oleh Jun dari belakang.

Gadis itu menatap pada pantulan cermin di hadapannya yang merefleksikan posisinya yang menungging dan Jun yang menyetubuhinya dari belakang. Dadanya yang tak seberapa besar berayun mengikuti irama hentakan Jun yang tak ada puasnya.

"Kau sungguh- sempit Hao sayang..." Jun tak mengindahkan permintaan sang istri untuk bergerak lebih pelan. Pria itu seperti meminum sebotol obat kuat karena tak ada lelahnya.

"Ahh!! Tungguh.. Gege.. aku- akan sampai Akh!!!"

Minghao memajukan tubuhnya terlepas dari penyatuan mereka karena klimaksnya datang. Gadis itu gemetar bersandar pada sandaran sofa. Orgasme berulangkali membuat tubuhnya gemetar dan sangat sensitif.

Gadis itu masih ingin menikmati pasca pelepasannya tetapi Junhui nampak tak mengizinkannya berlama-lama. Pria itu kembali menarik tubuh Minghao untuk di rapatkan. Mencoba gaya bercinta lain. Mengajak istri itu berdiri menghadap cermin, meremas payudara menggemaskan itu lalu mengangkat satu kaki Minghao dan kembali memasukan kejantanannya pada kewanitaan Minghao yang sudah sepenuhnya basah masih dari belakang.

Minghao yang masih sangat sensitif hampir saja terjatuh jika saja Jun tak menahan perutnya. Ia bahkan seperti akan langsung sampai pada kenikmatannya lagi hanya dengan Jun yang kembali memasukinya.

Ia menjerit antara nikmat dan frustasi karena Jun yang bergerak sangat cepat.

"Ah!! Ah!! Gege perlahan! Aku- tak kuat!! Ah!" Desah Hao sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tak kuat menahan sensasi.

"Sss... Tahan sayang, ini sangat nikmat ugh!" Jun menggeram, menarik wajah Hao dan membawa sang istri pada ciuman basah yang berantakan.

"Ah! Ah!! Junhui I'm cumming!! Akh!!!"

Jun tak menghentikan gerakannya walau Hao sudah pada klimaksnya. Pria penuh nafsu itu masih menghujam dengan sekuat yang ia mau, ia ingin memberikan pengalaman bercinta setelah menikah yang tak terlupakan untuk istri tercinta, lain dari pengalaman bercinta mereka yang sebelumnya.

"Gimme your squirt Bebe,"

Jun semakin mempercepat gerakannya. Bibirnya mencumbu area sensitif Hao di belakang telinga dan tangannya meremas payudara gadis itu seperti berharap ada air susu akan keluar.

"Tidak, Jun... Ah! Ah!! Berhentih!!"

"Ah, ayo sayang. Aku juga akan sampai-"

Hao mengeraskan desahannya saat sesuatu yang lebih besar mendesak ingin keluar. Ia menjambak rambut Jun yang masih menyesap lehernya bak vampir.

"Oh! Oh no! No... I'm gonna squirt gege!!!"

"Squirt for me Wen Minghao, ugh!! Shit!!"

"Ah!! Ah!! Akuh- Akhhh!!!"

Bertepatan dengan Jun yang menggeram pada klimaksnya, Minghao menjerit karena squirt yang menghampirinya. Gadis itu gemetar di tangan Junhui karena kenikmatan yang ia rasa hingga air memancar dari kemaluannya seperti air seni. Kenikmatan yang baru pertama kali ia rasa walau bukan pertama kali ia bercinta. Kenikmatan yang berkali-kali lipat dibandingkan klimaks biasa yang ia dapat dari Junhui selama ini.

Chan the CupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang