[Happy Reading!]
***Silvia, Karin, dan Adel sekarang tengah berkumpul di taman belakang. Semua kelas sedang jam kosong sekarang karena para guru mengadakan rapat mendadak. Tidak ada hal istimewa disana tapi suasana disana menyenangkan karena Karin yang dari tadi bercerita tentang para cewek-cewek cabe di sekolah ini.
Silvia dan Adel memilih hanya mendengarkan dan membalas sesekali. Memang kurang kerjaan sekali mereka bertiga ini. Untungnya kalau ada kelas yang jamkos mereka tetap diijinkan berkeliaran di sekitar lingkungan sekolah dengan syarat tidak boleh berulah. Jadi aman saja kalau ada satpam yang memergoki mereka disini, lagian kan mereka tidak berbuat macam-macam. Hanya ngerumpi kok hehe...
"Udah dulu ngerumpinya. Gue laper nih, kantin kuy!" Ajak Adel seraya bangkit berdiri.
Kedua cewek berambut hitam panjang itu mengangguk serempak tanda setuju. Mereka pun langsung ke kantin. Keadaan kantin lumayan ramai juga. Tapi tidak semuanya benar-benar makan ada yang hanya sekedar duduk disana dan berbincang itu sih kebanyakan anak cewek, lalu ada juga yang main game, sudah pasti kebanyakan dari mereka adalah anak cowok.
Ketiganya langsung pergi memesan, lalu memilih tempat. Namun tidak ada meja yang benar-benar kosong. Sementara memindai isi kantin demi mencari tempat kosong, mata Silvia langsung teralihkan ke seseorang yang tengah melambaikan tangannya.
Itu Dirga.
Silvia mengajak Karin dan Adel pergi ke meja dimana Dirga, Satya, dan Adnan berada.
"Kalian udah lama disini?" Tanya Karin setelah duduk.
"Baru aja."
Karin hanya membulatkan mulutnya. Mereka kini sibuk menghabiskan makanan masing-masing barulah setelah itu mereka berbincang.
"Lo pada ada ide gak?" Celetuk Karin.
"Ide apaan?"
"Ya apa gitu, gue bosen banget pren."
Mereka semua terdiam dengan pikiran masing-masing. Sedetik kemudian Adnan membuka suara.
"Kita nongkrong aja. Kebetulan abang gue kemarin buka Cafe baru."
Adel langsung menjentikkan jarinya, "bagus tuh, skuy lah sepulang sekolah."
"Boleh juga. Gue ikut deh, kita semua harus pergi pokoknya." Sambung Silvia bersemangat.
{♡♡♡}
Sesuai janji mereka langsung ke Cafe milik abangnya Adnan. Pas masuk ketiga cewek itu langsung dibuat terpukau oleh seluruh isi Cafe tersebut. Sedangkan Dirga dan Satya terlihat biasa saja karena mereka sudah pernah datang kemari saat peresmian. Cafe ini baru buka beberapa hari lalu jadi ramai pelanggan yang datang demi mencoba menu-menunya.
Mereka memilih tempat duduk dekat jendela atas permintaan para cewek-cewek, ketiga cowok itu ikut-ikut saja. Mereka pun memesan makanan masing-masing tapi agak lama karena Karin dan Adel yang kelihatan sulit memilih menu. Kata mereka semuanya enak-enak:)
"Gimana lo sama Haris? Ada kemajuan gak?" Tanya Dirga pada Karin setelah pesanan mereka datang.
Karin melirik sekilas lalu mendengus sebal. "Gak ada kemajuan, yang ada kemunduran."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVIA || On Going
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Silvia Priscilla tidak pernah menyangka bahwa dalam hidupnya dia akan terikat oleh hubungan asmara dengan Dion dan Dirga. Kisah cinta ini semakin rumit dengan disertainya sebuah kenyataan bahwa Dion dan Dirga ada...