"Amie jangan pergi....." Rengek gadis cilik itu sambil memegangi lengan mungil sahabatnya
"Arin.... Amie perginya cuma sebentar kook..." anak laki laki itu merangkul bahu kecil sang gadis cilik
Kedua bocah cilik yang menjuluki diri mereka sebagai pacar, dan masih belum tahu artinya pacar, Arin gadia cilik berumur sepuluh tahun tinggal di panti asuhan bersama kakak kembarnya Abie
Sementara Amie adalah satu satunya sahabat arin bocah laki laki bermata hitam lekat berawajah turkie dengan lucunya menyeka air mata arin yang dianggap pacarnya itu
"Amie,,, perginya lama gak,,,?? Tanya polos sigadis cilik bulu mata lentiknya bergerak lucu
Bocah laku laki itu menggeleng, kemudian membalik tubuh si gadis kecil agar menghadapnya
"Arin,,, dengar amie yaa,,, amie perginya cuma sebentar kata papa amue harus belajar di kota yang jauh,,," jelas bocah laki laki itu
Si gadis cilik masih menatapnya tak mengerti, bibir mungilnya mengerucut lucu.
"Berapa Lama???" tanya arin
"Ehmmm... Tidak tahu!! Papa bilang amie nanti pulangnya setelah amue besar,, arin mau nunggu amie kan???" Ucap amie menirukan gaya laki laki dewasa
"Kenapa lama sekali???... Kalau sudah besar arin pasti gak tau wajahnya amie seperti apa,,," lagi lagi arin mengajukan pertanyaan
Amie kecil yang tampan menghembuskan nafasnya kasar, tangan mungilnya membetulkan anak anak rambut arin yang menutupi wajah cantiknya
"Arin dengar!!! Nanti kalau tingginya arin sudah sebesar ini...." amie berdiri menaiki kursi taman dibelakangan panti asuhan hingga membuat tubuh kecilnya sedikit meninggi
"Nahh..seperti ini, arin datang kesini, tunggu amie disini,, nanti kita ketemu disini,,,," jelasnya
"Lalu....??" tanya arin lagi
Amie melompat turun, menarik tangan arin membalikkan tubuh mungil arin hingga memunggunginya,
"Arin menghadap kesana,,, nanti amie datang peluk arin dari belakang seperti ini,,," amie memeluk tubuh mungil arin dari belakang
Arin sigadis cilik itu hanya mengangguk anggukan kepalanya,
"Nanti,, arin kalau sudah besar harus menikah sama amie,, gak boleh sama yang lain,,," Lanjut amie lagi
"Menikah itu apa???" tanya Arin dengan polosnya
"Menikah itu kayak papa sama mamanya Amie,,," jelas amie
"Jadi,,,, kalau sudah menikah amie bisa bawa arin kemana mana yaa,,,??
Amie kecil mengangguk dengan menyunggingkan senyum manisnya
Mereka tertawa saling mengangguk, tanpa mengerti arti dari menikah sesungguhnya,,
Hingga suara besar sang mama yang memanggil amie, mau tak mau menghentikan aktifitas mereka
"Amie,,, ayo kita berangkat sayang,,,," teriak sang mama dari dalam mobilnya
Amie yang mendengar teriakan sang mama hanya menoleh sebentar mengangguk lalu kembali menatap arin gadis kecilnya
"Amie,,, jangan pergi,,,,," Isak arin menundukkan wajahnya
"Arin gak mau sendirian disini,,,, arin mau ikut amie,,,," gumamnya lagi
"Arin,,, amie cuma sebentar gak lama kook,,, arin mau kan nunggu amie,,,"
"Janji... Amie gak lama???" arin kembali riang, memberikan jari kelingkingnya
"Iya janji..." ucap amie
Amie sekali lagi memeluk arin, dan segera menuju mobil sang mama, melambaikan tangannya dari kaca mobilnya,,,
Arin ikut serta melambaikan tangannya, gadis cilik itu terus berdiri melihat mobil lymusin mewah membawa pergi sahabat tercintanya
"Arin bakal tunggu amiiiiee......" teriaknya
*********
Kobaran api dimana mana, teriakan demi teriakan dari bocah bocah kecil yang tengah tertidur lelap mengiringi suasana mencekeram malam itu
Gadis cilik yang tengah terlelap, mengerjabkan bulu matanya, dia mengernyit begitu melihat asap dimana mana
"Kenapa,,,," gumamnya
Dia masih tak bergeming dari ranjangnya, memegangi boneka beruang usangnya, dia terus memandangi sekitar
"Api,,,," Arin segera melonjak turun, kaki mungilnya mencoba menerobos kobaran api itu, tidaj ada orang dimana mana kemana mereka??? Kenapa tidak ada menyelamatkannya
"Kakak..... Uhukkk..uhuukk,,," arin kecil yang bingung terus memanggil manggil kakaknya
"Kak abie,,, tolongin arin,,,,uhuukkkk,,," teriaknya
Dimana mereka semua, ibu panti, penjaga panti dan teman temannya yang lain dimana mereka???
Arin terus berjalan, hingga kaki mungilnya tanpa sengaja menabrak sesuatu
"Kakak,,,,". Ucap arin tiba tiba
Arin berjongkok, duduk disamping kakaknya dia terus mengguncang guncang tubuh sang kakak, arin kecil yang panik tidak tau harus berbuat apa hanya bisa menangis berteriak teriak
Sementara kobaran api semakin membesar terus melahap bangunan tua itu, menyisahkan mereka berdua didalamnya,,,
arin dengan sekuat tenaganya, menyeret tubuh sang kakak, lagi lagi bocah cilik itu berusaha menerobos kobaran api, belum sempat dia keluar dari bangunan itu, sebuah kayu besar membuatnya tersungukur kelantai
"Buukk,,,,," tubuh mungilnya terhempas kepala kelantai, selanjutnya arin tidak merasakan apa apa lagi hanya ada gelap yang menyelimutinya
Hoiii haiii... Semoga ada yang mau baca ya cerita yang masih amburadul ini,,, heeeheee maklum karena penasarannya pengen tahu gimana caranya bikin cerita di wattpad jadi begini dehh jadinya....
Kalo ada yang baca ditunggu like dan comentnyaa yaakk,,, kritik dan saran jugaa daahh
Thengkiyuuu.... ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting You....
RomanceMenunggu memang mebosankan,,,, tapi tidak bagi gadis bernama Arina Permata Putri, bahakan gadis Ini rela menutup hati untuk laki laki manapun demi menunggu sebuah janji dari sahabat kecilnya Amie..... Tapi tanpa sadar sebenarnya mereka sudah bertemu...