"Arrggghhhhhh,,,,,," teriak Rina
Fahmir segera membuka matanya, melepas tangannya yang melingkar diperut buncit Rina,
"Kenapa sayang,,,??" tanya fahmie panik
Rina mencengkeram selimut yang menutupi tubuh polosnya bersama fahmie kembali memegang perutnya
"Bayimu menendang,,,, sepertinya dia protes,,, aaaaaaahhh,,," pekik Rina
Fahmie mengusap perut polos Rina dibalik selimutnya, kehamilan rina sudah memasuki delapan bulan bebrapa bulan lagi arin junior mereka bakal melihat dunia
"Haiiii,,, angel,,, kenapa menendang perut mommy,,, apa semalam daddy menyakitimu hmmm,,," fahmie berbicara pada perut Rina
Rina mengerucutkan bibirnya, tangannya menarik rambut fahmie mendengus kesal, hampir setiap hari fahmie membuatnya terus begadang seperti ini
"Yesss of course daddy,,, ughhh!! Kau bahkan membuat pinggangku terus sakit amie,,," dengus Rina
Fahmie terkekeh, mengangkat kepalanya menarik kepala rina agar bersandar di dada telanjangnya
"Maaf arin sayang,,, tidurlah sayang,,, aku tidak mau isteri dan bayiku sampai kurang tidur,,," ucap fahmie mengusap rambut rina
Rina kembali mendengus memutar bola matanya, melirik kearah jam diatas nakas kamar mereka
"Iyaaaa,,, lalu kita akan terlambat diacara pernikahan Della dan Eza begitu hmmm,,," Rina kembali menggerutu
Fahmie menepuk keningnya,, kenapa dia bisa lupa hari ini sepupunya akan menikah, fahmie mengecup pucuk hidung rina mengulas senyum maafnyaa
"Sorry,,," sesalnyaRina mengangkat bahunya acuh, kembali menyandarkan kepalanya didada fahmie, ahhh siapa sangka amienya benar benar datang tapi dengan cara yang unik Tuhan mempersatukan mereka, bahkan membuat mereka menikah dengan tanpa saling mengenal satu sama lain
"Amie,,, kenapa dulu kau tidak mengenaliku,,," ucap Rina
Fahmie meletakkan dagunya diatas kepala Rina, mengusap usap pipi Rina, menelusurkan jemarinya diwajah Rina
"Pertama aku melihatmu,, matamu ini,,," fahmie mencium mata rina bergantian
"Matamu seperti menjawab semuanya arin,, tapi mengingat kebakaran dan informasi yang ku dapat,,, aku melihatmu sebagai orang lain,,," fahmie menarik nafasnya
"Dulu,, aku menyukaimu karena aku pikir mata kalian sama,,, ternyata kau memang arin,,," lanjut fahmie
Bibir Rina kembali merengut lucu
"Lalu kau meniduriku,, karena apa??" dengus rina
Fahmie menarik nafasnya, mengeratkan pelukamnya
"Kau ceroboh,,, saat itu aku hanya tidak mau jika laki laki lain yang menyentuhmu,, makanya aku,,,"
Rina mencubit dada Fahmie, mengangkat kepalanya menatap fahmie kesal, bibir mungilnya mencebik lucu mengangkat tangannya tanpa sadar membuat tubuh selimutnya melorot, dan membuat fahmie tertawa lebar membuat Rina merona malu
"Heiii,,, kenapa masih malu,,," ledek fahmie
"Kauu,,, ughhhh,,, jadi kau sengaja meniduriku karena kau pikir dulu aku bukan arin begitu,,, lalu kau ingin mrngungatku karena wajahku yang,,,"
Rina melebarkan matanya begitu fahmie menariknya tanpa aba aba
"Mbbhhhhhhh,,,,,," bibir rina sudah terkunci rapat oleh bibir fahmie, rina mendelik kesal segera mendorong fahmie
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting You....
RomanceMenunggu memang mebosankan,,,, tapi tidak bagi gadis bernama Arina Permata Putri, bahakan gadis Ini rela menutup hati untuk laki laki manapun demi menunggu sebuah janji dari sahabat kecilnya Amie..... Tapi tanpa sadar sebenarnya mereka sudah bertemu...