"Ayoo,, Rina makanlah,,, dan minum vitaminmu,,," ucap Della sekali membujuk Rina sedari tadi wanita hamil itu hanya mengaduk aduk makanannya,
Sejak dua hari kepulangannya dari Rumah sakit Fahmie sama sekali belum menjenguknya lagi diapartemen Della, dan itu membuat Rina enggan menyentuh makanan, Rina berfikir Fahmie masih marah padanya karena kematian satu calon bayi mereka
"Aku sudah kenyang Della,,, aku ingin tidur saja,, nanti aku akan minum vitaminku,,," sahut Rina
Della menggelengkan kepalanya, kenapa susah sekali membujuk Rina ini, dan sisinting itu juga tidak bisa dihubungi
Della meninggalkan vitamin makanan diatas nakas dikamar Rina lalu meninggalkan Rina sendirian dikamarnya
"Kalau kau sayang bayimu,, makan dan minum vitamin itu,,," ucap Della sekali lagi lalu berbalik meninggalkan Rina
Rina hanya melirik sebentar, lalu menarik selimutnya, untuk apa juga makan atau minum vitamin toh ayah si bayi tidak memperdulikannya sama sekali
Mata Rina berkaca kaca, kenapa seperti ini sampai kapan Fahmie akan marah padanya dan bagaimana lagi menjelaskan pada laki laki itu kalau dirinya memang benar benar tidak tahu akan kehamilannya
Rina mengusap perut datarnya, tatapannya menghangat meskipun masih belum menggunduk didalam perutnya tumbuh satu nyawa bersamanya, haruskah makhluk kecil diperutnya ini menjadi korban keegoisannya lagi
Calon bayinya butuh makan bukan?? Egois sekali jika hanya karena Fahmie mengacuhkannya si bayi juga harus ikut merasakannya, Rina bangkit dan duduk dari ranjangnya diraihnya makanan dan vitamin yang disediakan Della
"Kau pasti lapar ya sayang,,," Ucap Rina pada perutnya
"Maaf ya,, mommy akan makan yang banyak untukmu,, angel,," ucapnya lagi
Rina menyusut air matanya, dulu dia pernah berharap tidak ingin hamil dan belum siap hamil, namun Tuhan malah memberinya calon bayi secepat ini, Rina kembali mengusap perutnya
"Daddy mu masih marah,, dia sama sekali tidak mau melihat mommy angel,,," ucapnya lagi
Rina kembali merebahkan dirinya, setelah melahap habis makanan dia tidak boleh stress itu akan berakibat pada calon bayinya nanti, biarlah Fahmie jika memang masih marah padanya Rina tidak perduli lagi
Tidak perduli?? Benarkah tapi kenapa saat ini dirinya malah ingin sekali perutnya diusap usap seperti ibu ibu hamil lainnya, dituruti semua kemauannya, dimanja
"Ughhh,,,, giliran aku hamil begini kenapa dia tidak peduli,, apa dia pikir bayi ini bukan anaknya apa,,," dengus Rina
Rina meraih ponselnya, mengcek daftar panggilan lagi lagi bibirnya merengut mendapati tidak satupun ada panggilan dari Fahmie untuknya sekedar mengingatkan untuk makan saja tidak
Rina melempar handphonenya, kembali menarik selimutnya kembali termenung, dia melebarkan matanya begitu teringat pada kakaknya
"Kakak,,, astaga,, bagaimana kalau dia tahu aku hamil,," gumam Rina
Rina menggigit bibirnya, bagaimana ini?? Diamkah dia atau memberitahunya, cepat atau lambat perutnya akan membesar bukan dan tidak akan bisa disembunyikan, bagaimana ini
Rina kembali terisak, dia benar benar butuh Fahmie saat ini dia tidak akan bisa menghadapinya sendiri
"Fahmie,,, kau dimana,,," isaknya lagi
Oh God.. Kau masih mau membantuku kan,,
********
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting You....
RomanceMenunggu memang mebosankan,,,, tapi tidak bagi gadis bernama Arina Permata Putri, bahakan gadis Ini rela menutup hati untuk laki laki manapun demi menunggu sebuah janji dari sahabat kecilnya Amie..... Tapi tanpa sadar sebenarnya mereka sudah bertemu...