( 53 ) Kesempatan

1K 109 6
                                    

{ Make A Wish }


Melihat Yeonjun yang masuk ke dalam mobil membuat Minji kesal, ini pasti Papahnya sengaja. Buru-buru Minji ingin keluar mobil, tapi kalah cepat dengan Yeonjun yang menguncinya nya lebih dulu

"BUKA!"

"Gue mau ngomong"

Minji menghela nafas kasar "Masih kurang Lo nuduh Gue?"

"Maaf, Kakak minta maaf sama Minji"

Minji hanya diam tak merespon, sebenarnya ia ingin menangis, tapi ia coba tahan

"Maaf untuk semuanya, Lo pasti kecewa banget kan sama Gue. Gue juga kecewa sama diri Gue sendiri. Nikah sama Yeji juga bukan harapan Gue. Lo juga tahu secinta apa Gue sama Jeongeui. Tapi kesalahan yang Gue lakuin itu juga nggak dibenarkan, Ji. Walaupun Yeji nggak hamil, tapi Gue harus tetap tanggung jawab"

Yeonjun menghela nafas sambil menyeka air matanya "Pagi tadi Gue ke tempat Jeongeui. Dia semalem telfon Gue, tapi nggak Gue angkat. Pas Gue datang ternyata Dia habis dapat pelecehan"

Tangis Yeonjun benar-benar pecah "Gue merasa sakit lihat Dia nangis, Dia hancur banget. Gue udah nyakitin Dia dan Gue juga nggak bisa jagain Dia"

Minji yang memang tak tahu soal keadaan Jeongeui sangat terkejut hingga ia juga ikut menangis. Wonyoung bilang Jeongeui hanya sakit biasa, makanya ia ingin menjenguk nya di malam hari saja sekalian menginap. Kalau tahu keadaan yang sebenarnya ia sudah pasti akan langsung datang pagi tadi saat ia menanyakan temannya itu tak berangkat kuliah

"Pelakunya siapa?"

"Mantannya, Dia baru bebas kemarin"

Minji langsung memakai seltbelt nya "Buru jalan"

Yeonjun menghapus air matanya lalu dengan cepat ia mulai melajukan mobilnya. Karena tak begitu jauh, jadi tak memakan waktu lama untuk sampai

Sampai di apartemen Jeongeui, keduanya langsung turun dan segera masuk kedalam apartemen. Kebetulan keduanya juga sudah tahu password unit apartemen Jeongeui, jadi keduanya langsung masuk. Langkah keduanya berhenti saat mendengar suara teriakan Wonyoung

"KAKAK BANGUN!"

Yeonjun dan juga Minji langsung berlari menuju kamar Jeongeui. Keduanya terkejut bukan main melihat obat-obatan yang berceceran dimana-mana, dan juga Wonyoung yang menangis memeluk Jeongeui yang terlihat juga busa keluar dari mulutnya

Wonyoung yang menyadari ada orang datang, langsung menoleh

"Kak Jeongeui--"

Belum sempat Wonyoung menyelesaikan ucapannya, Yeonjun lebih dulu mendekat dan menarik tubuh Jeongeui dan mengguncangkan tubuhnya "Jeongeui bangun!"

Minji mendekat dan memeluk Wonyoung

"Denyut nadinya udah ngga ada, Ji. Kakak Gue nggak mungkin pergi kan?"

"JEONGEUI BANGUN!!!"

Minji menatap Kakaknya yang terus memeluk tubuh Jeongeui dengan tangisan yang begitu menyakitkan untuk di lihat

Akhirnya, Minji pun mulai menghubungi orang rumah. Karena memang Jeongeui dan Wonyoung hanya tinggal berdua. Orang tua mereka sudah tidak ada sejak beberapa tahun yang lalu

Setelah menghubungi Papahnya, Minji kembali menatap Kakaknya yang masih dengan keadaan sebelumnya

Dan di dalam ruangan itu hanya dapat terdengar suara tangisan ketiga orang itu

Cukup lama sampai akhirnya Taehyung datang sendiri. Iya sendiri, Jennie dirumah menemani Yeji

Taehyung sendiri juga terkejut melihat keadaan di dalam kamar itu, sangat berantakan

Make A Wish ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang