( 52 ) Tragedi Almond

1K 131 8
                                    

{ Make A Wish }



Malam sudah tiba, kini Jennie ada di dapur bersama Yeji untuk menyiapkan makan malam. Berbeda jika hubungan Yeji dan Minji tidak baik, maka mertua dan menantu itu nampak akrab satu sama lain. Ya, Jennie sudah memaafkan nya

"Sayang, Yeonjun bagaimana?"

Walaupun mereka memang terlihat akrab, tapi Yeji masih merasa bersalah pada keluarga itu, terutama pada Jennie

"Baik kok, Mah. Dia selalu pulang tepat waktu"

Jennie mendengar nya pun tersenyum "Sudah tiga bulan, Mamah harap hubungan kalian bisa lebih dekat lagi"

Yeji hanya tersenyum menanggapi nya

"Perasaan kamu ke Yeonjun bagaimana?"

Yeji yang awalnya sibuk memotong sayuran langsung berhenti. Tapi belum sempat Yeji menjawab

"SAYANG, BANTU AKU SEBENTAR"

Jennie menghela nafas mendengar teriakan suaminya yang menggelegar di dalam rumah

"Sebentar ya, sayang"

Yeji mengangguk dan mulai melanjutkan memotong nya lagi, ia jadi melamun memikirkan pertanyaan Jennie. Perasaan Dia ke Yeonjun? Masih sama, Dia masih mencintai pria yang sekarang menjadi suaminya itu seperti dulu. Tapi sekarang yang berbeda adalah perasaan Yeonjun padanya, karena perasaan Yeonjun sekarang hanya untuk Jeongeui, dan Yeji tahu itu

"OH MY GOD! Lo mau kasih kita makan rasa darah?"

Yeji yang tersadar cukup terkejut melihat jarinya yang sudah berdarah entah sejak kapan, ia benar-benar tak merasakan apapun. Lalu ia pun menatap Minji yang kini sibuk mengambil tisu dan juga langsung menarik tangannya. Minji, adik iparnya itu terlihat telaten membersihkan darah yang keluar di jarinya

Selesai membersihkan luka Yeji, Minji menghela nafas, terlihat sedikit gengsi menatap kakak iparnya itu

"Kalo banyak pikiran mending tidur, dari pada buang-buang bahan makanan Mamah"

Yeji tersenyum tipis, walaupun terdengar kasar ia tahu bukan itu maksud Minji "Iya, maaf ya"

"Yang lain mana?"

"Yeonjun ada di kolam, Mamah di kamar barusan tadi di panggil sama Papah"

Minji menghela nafas "Dasar orangtua nggak tahu umur"

Yeji terkekeh pelan mendengarnya

"Ya udah deh, buat Lo aja"

Minji naroh kotak kue di depan Yeji, lalu ia mengambil duduk di meja makan sambil mainin Hp nya

"Beomgyu tak mampir?"

Minji menoleh menatap Mamah nya yang datang

"Kak Beomgyu mau pergi ke kantor, tadi Om Jimin telfon"

Jennie mengangguk paham lalu ia pun kembali lagi ke dapur, tapi tatapan langsung menatap darah yang ada di depan Yeji

"Kau terluka, sayang?"

Make A Wish ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang