45. Datang

15 4 0
                                    

Dua Minggu berlalu,,, jimin tinggal di penginapan yang ia pilih saat itu,,, dan sepertinya keadaan yn sedikit membaik,, suhu tubuhnya tak sedingin sebelumnya,, yaa meski tak jauh berbeda,, tapi setidaknya ada keyakinan jimin akan bangkit nya yn semakin kuat,,,

Dan juga,, sebenarnya jimin bertemu dengan seseorang yang awalnya ia kira keberadaannya mengancam keselamatan yn,,, namun ternyata tidak,,,

Jimin bertemu dengan seorang pria bernama park boogum,, dia werewolf,, itu sebabnya jimin mengira keberadaannya akan mengancam keselamatan yn,,

Jimin bertemu dengan boogum 1 minggu yang lalu,,, awalnya jimin juga mengira bahwa boogum akan melenyapkan nya,, mengingat kaum mereka yang tak akur,,, tapi sepertinya itu tak akan terjadi

Jimin dan boogum menjadi semakin dekat,, bahkan boogum sudah berani mendatangi rumah jimin untuk menginap,, seperti saat ini,, boogum tengah duduk di depan tv dengan camilan yang ada di pangkuannya

"Menginap lagi ?" Tanya jimin

"Iya,, tak apa kan,,"

"Tak apa,,, tapi sebenarnya aku penasaran,, kenapa kau sering menginap ? Kau tak ada niat buruk kan,,?"

"Kenapa kau selalu mencurigai ku jim? Sudah ku katakan tak ada alasan bagiku untuk melakukan hal buruk padamu"

"Bagaimana dengan kaum kita?"

"Sudah ku katakan juga bukan,,, aku tak ada urusan lagi dengan kaum itu,, aku telah dibuang oleh raja,, itu artinya aku tak berguna untuk raja,,, jadi untuk apa aku menganggap kaum itu ? Toh mereka juga tak menganggap ku"

"Kau benar benar membenci rajamu ?"

"Tentu saja,, kau pikir aku berbohong soal cerita yang waktu itu ?"

"Baiklah baiklah,, apa kau sendirian ?"

"Iya,, itu sebabnya aku langsung senang saat kau menerima ajakan ku untuk berteman,,,"

"Kenapa kau tak berteman dengan sesama werewolf ?"

"Sudah kubilang aku tak ingin berurusan dengan kaum itu lagi,,, meskipun aku bagian dari mereka tapi aku tetap akan berperilaku selayaknya manusia biasa,,, itu jauh lebih tenang"

"Apa kau mengikuti perang kemarin ?"

"Perang ? Aku tak tau apapun,, apa terjadi sesuatu?"

"Yh,, merebutkan darah suci,, hanya itu"

"Itu sebabnya yn sekarat ?"

"Yaa bisa dibilang begitu,,, ketua pimpinan yang melakukannya"

"Ketua pimpinan? Pria tua itu ?"

"Kau mengenalnya ?"

"Tentu saja,,, dia lah yang menuduhku membunuh ratu dan berakhir dibuang"

"Waaah apa jangan jangan dia yang membunuh ratu mu ?"

"Kurasa begitu"

"Kenapa kau tak membalas dendam ?"

"Untuk ? Aku sudah terlanjur nyaman hidup layaknya manusia,,,"

"Baiklah,,, toh juga dia sudah mati"

"Benarkah ?"

"Ya,,, aku membunuhnya"

"Waah,,, kalau begitu hidupku akan jauh lebih tenang,,, terima kasih bro,,"

"O ya,, sebenarnya ada beberapa werewolf yang masih ku kurung,,, aku tak tau harus ku apakan mereka,,, aku ingin membunuh mereka namun yn melarang ku,,, yn bilang kalau mereka tak sepenuhnya salah,,, jadi kami masih membiarkan mereka dalam kurungan bawah tanah,,"

"Bunuh saja mereka,, kenapa yn begitu baik hati pada makhluk seperti itu,,, toh tak ada gunanya membiarkan mereka hidup"

"Aku juga ingin membunuh mereka,,, tapi saat melihat mu,, bukankah lebih baik kalian tinggal bersama ?"

"Aku ? Tinggal dengan tahanan mu itu ? Tak mau lah,, hidupku akan hancur jika ada mereka,,,"

"Barangkali kau mengenal mereka,,, bukankah akan menyenangkan nantinya ?"

"Siapa mereka ?"

"Aku tak tau siapa mereka yang aku tahu hanya satu orang,,, dia adalah haechan,,, dialah orang selalu membuat strategi,,, dia juga seperti pemimpin dari kawan2nya,,, jiwa dominannya tak terlalu kuat,,, tapi ia pandai bertarung,,, aku mengingatnya karena ia yang selalu melawanku saat peperangan,,,"

"Haechan ? Aku seperti pernah mendengarnya,,, kalau tidak salah,,, dia itu temannya teman ku,,, temanku mark,, dan dia memiliki teman bernama haechan,,, tapi aku tak pernah bertemu dengan nya"

"Ya,,, kurasa teman mu itu juga tahanan ku,, kau tak ingin bertemu ?"

"Untuk apa ? Bahkan saat aku pergi pun dia tak menghalangi ku,, dia malah menatapku tajam seolah2 tali pertemanan kita telah putus,,, jadi untuk apa aku kembali padanya,,,"

"Terserah kau lah"

"Jim..."

Deg

Suara itu,,

Suara yang ia rindukan

Jimin pun menoleh ke belakang dan betapa terkejutnya ia,,, tak terasa air mata mengalir membasahi pipinya,,, berharap bahwa ia tak sedang berhalusinasi

Jimin menyeka air matanya lalu melangkahkan kakinya mendekati seseorang,,, memeluknya erat,,. menghirup aroma yang ia sukai dari orang tersebut

"Kenapa kemari ?"












~~~~~~~~~~~~~~~~BERSAMBUNG~~~~~~~~~~~~~~~~

Vampire yang tersesatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang