Hari yang cerah aku begitu semangat untuk memulai hariku sekarang. Ku lirik ponselku sekilas, ada pesan masuk disana dan aku sangat berharap Ghinalah yang mengirimku pesan.
senyumku tersungging jelas ketika membaca isi pesan itu.
Ghina : Pagii Aliku sayang.. jemput aku ya.. hehehe :)
Akupun mengetik pesan untuk membalasnya
Ali : Siap laksanakan tuan putri :)
Kemudian aku mengambil tas selempangku, jaket serta kunci mobil dan langsung berlari keluar kamar.
"Maa Ali berangkat yaa. Assalamualaikum" teriakku tanpa menghampirinya dan langsung keluar rumah.
Setelah sampai di kampus tentunya dengan Ghina aku memarkirkan mobilku di parkiran kampus.
"Li kamu keluar dulu deh aku dandan bentar." Ucap Ghina.
"Gak ah aku nunggu kamu."
"Ihh gak mau aku gak pede tau. Udah buruan keluar duluuuu." Rengek Ghina, dengan terpaksa akupun keluar mobil dan menunggu Ghina di kap depan. Telingaku terganggu saat mendengar suara orang bertengkar di sampingku. Dan siapa mereka yang tidak tau malu bertengkar di tempat umum ? Aku menoleh melihat datar ke arah mereka.
Kulihat Gadis yang kemarin bersama kami. Prilly, yap Prilly yang sepertinya bersama kekasihnya. Tapi tunggu laki-laki itu menggenggam kasar pergelangan tangan Prilly hingga gadis itu meringis.
"Sakit Halik." Ucap Prilly meringis mencoba melepaskan tangannya dari pacarnya.
"Aku kan sering bilang sama kamu kalo aku gak suka kamu sama dia. Kamu tuh jadi cewek gak bisa banget di bilangin kenapa sih ?" Bentak pacarnya.
Kulihat prilly mulai berurai air mata.
"Gak usah cengeng deh. Kamu pikir aku bakal kasian ha ?! Hapus air mata kamu sekarang, dasar cewek manja." Bentak si laki-laki.Prilly membuang pandangannya ke arahku membuat kita bertatapan. Tatapannya sulit di tebak. Kemudian dia kembali menatap pacarnya. Ia terus mencoba melepaskan tangannya.
"Lepasin aku Halik. Sakit" ucap Prilly lagi namun kali ini suaranya seperti di tahan. Aku mulai geram dengan kelakuan laki-laki yang bersikap kasar pada perempuan. Aku mencoba menghampiri namun Ghina keluar dari mobil "Ali gimana Cantik gak ?" Tanya Ghina. Aku tak menjawab hanya terus memandang Prilly dan kekasihnya terbesit Rasa kasihan dariku untuk gadis itu. "Prillyyyyy !!!!" Teriak Ghina. Prilly menoleh dan tersenyum melambaikan tangannya ke arahku dan Ghina. Di ikuti kekasihnya yang tersenyum kecut pada kami.
Ghina menghampiri prilly. "Prill lo baru dateng ?" Tanya Ghina.
Prilly mengangguk kikuk sesekali melirikku yang sekarang sudah di hadapan mereka."Oh iya Ghina kenalin ini Halik pacarku." Ucap Prilly mengenalkan Halik. Halik tersenyum lalu mengulurkan "Halik" ucapnya "oh hai gue Ghina. dan ini Ali." Ghina memperkenalkanku, laki-laki yang di panggil Halikpun tersenyum padaku dan menjabat tanganku "Halik" ucapnya. "Ali" ucapku dingin.
"Ya udah Prill kita duluan yah." Ucap Ghina. Prilly menggangguk dan tersenyum. "Iya Ghin. Sampe ketemu ya." Ucapnya kemudian melirikku tersenyum. Aku tak membalas hanya menatapnya khawatir namun pada akhirnya aku mengikuti Ghina menjauh dari pasangan ini.
Sesekali aku menoleh ke belakang dihempaskannya kasar lengan prilly oleh si Pria brengsek itu membuat gadia itu meringis menyentuh pergelangan tangannya.
"Hei ngelamunin apaan sih ?" Tanya Ghina mengagetkanku.
"A.. ng.. ngga gpp." Ghina menaikan satu alisnya curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't leave me Baby !!
Fanfiction" Aku menyerah. " kata sialan itu bagai petir yang menyambar daun telingaku. tidak dia tidak boleh. aku menggelengkan kepalaku cepat. "Nggak kamu gak boleh pergi. aku mohon. aku sayang kamu. jangan pergi sayang. lihat aku, aku butuh kamu" aku memo...