Delapan..

3.4K 263 1
                                    

Ali pov

Acara makan malampun berlangsung. Kami semua melakukan banyak hal, bernyanyi bersama, ngobrol, bermain kartu, bahkan tertawa bersama menertawakan kekonyolan kita. Aku sangat bersyukur mempunyai sahabat-sahabat seperti mereka.

Aku melirik Ghina di sampingku yang mulai menguap. Aku mengusap lembut kepalanya.

"Ngantuk ?"

"Iya Li." jawabnya

"Ya udah kamu ke kamar gih ajak Ebby," suruhku. Ghinapun mengangguk dan mengajak Ebby masuk untuk tidur.

Tidak berselang lama aku melihat jam di tanganku sudah menunjukan pukul 3 pagi. Aku mengajak teman-temanku untuk beristirahat, dan di Saat aku akan bangun, ku lihat Prilly yang tertidur di pangkuan Randy.

"Ran, bangunin Prillynya." Suruh Gritte.

"Gpp gue gendong aja." Ucap Randy.

Pelan-pelan Randypun berusaha bangun dan membopong tubuh mungil Prilly membawanya ke dalam kamar di ikuti Gritte dan Milla, Melihat itu, perasaan aneh itu muncul lagi. Aku terpaku mencoba menghilangkan perasaan aneh ini.

"Li ayok masuk, ngapain bengong sih ?" Ajak Kevin menepuk pundakku.

Tanpa jawaban akupun mengikuti Kevin masuk ke dalam Villa.

.

Tidak bisa tidur. Aku merasakan gundah,rasa tak tenang terus melayang dipikiranku melihat aksi Randy tadi. Kulirik Randy yang tertidur di sebelahku, dan melirik Kevin juga yang sudah pulas di sofa.

Aku mengusap wajahku, jam di dinding sudah menunjukan pukul lima pagi namun aku belum juga merasa ngantuk. Aku memutuskan untuk keluar kamar dan mengambil minum di dapur.

"Pagi.." Sapa Prilly yang menhampiriku ketika sedang mengambil minum.

"Eh lo udah bangun ?" Tanyaku.

"Iyaa aus." Jawabnya.

Akupun memberikan segelas air hangat padanya.

"Gimana nyenyak gak tidurnya ?" Tanyaku

"Mm lumayan."jawabnya meletakan gelas di minibar.

"Keluar yuk." Ajakku

"Eh ?"

"Iya liat sunrise bagus deh. Kan gue janji ngajak lo jalan berdua."

"Oke, kemana ?" Tanyanya.

Aku mengandeng tangan Prilly keluar Villa. Mengajaknya ke atas bukit perkebunan teh.

"Eerrr dingin banget ya Li." Suara Prilly bergetar. Udara puncak memang sangat dingin apalagi pagi hari seperti ini. Walaupun Prilly sudah memakai jaket nya namun tetap saja tubuhnya menggigil membuatku tak tega melihatnya.

Aku melepas jaketku dan memakaikannya pada pundak Prilly.

"Eh Li gak usah. Gue gpp. Lo pake aja dingin banget tau." Ucapnya mengembalikan jaketku padaku.

"Udah pake, gue cuma perlu beradaptasi sebentar. Pake." Perintahku.

Aku menyilangkan kedua tanganku didadaku. Sesekali menggosok-gosok telapak tanganku.

"Tuh kan lo juga kedinginan. Udah nih pake." Ucap Prilly khawatir.

"Bawel deh. Udah lo aja pake."

Prilly mengerucutkan bibirnya membuatku terkekeh.
"Ngapain monyong-monyong ?" Tanyaku.

Prilly menatapku sekilas. Dia menggosok-gosokan telapak tangannya lalu menelungkupkan kedua tangannya di tanganku.

Don't leave me Baby !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang