Tujuh..

3.5K 269 0
                                    

"Lo mau kemana Li ?" Tanya Alya kakakku yang sekarang sedang duduk di ranjangku.

"Ke puncak kak" jawabku yang sedang mengemas pakaian dan barang-barang lainnya ke dalam ransel.

"Sama siapa ?"

"Sama temenlah. Ngapain sih nanya-nanya ?"

"Isshh. sama Ghina ya ?"

"Adaa deeh..."

"Gue bilangin mama nih." Ancamnya.

"Bodo amat, gue udah bilang mama kali. Lagian ngapain sih kak kepo banget ?"

"Gpp sih, gue lagi gak jelas aja. Ya udah ah bye." Alya keluar dari kamarku.

"Aneh banget sih." Gumamku

Setelah semuanya siap, aku mengangkut barang-barangku memasukannya ke dalam mobil, Lalu kembali masuk ke dalam rumah untuk sarapan dengan mama dan kakakku.

"Kamu nginep disana bang ?" Tanya mamaku.

"Kayanya sih iya ma, oh iya mama udah telepon pak ujang buat beresin Villa kita kan ?"

"Udah, kamu hati-hati ya disana. Inget kamu bawa anak orang, jangan aneh-aneh disana. Jaga kepercayaan mama, disana bakal ada pak ujang juga yang nemenin kamu."

"Loh elo beneran pergi sama Ghina Li ?" Alya ikutan nimbrung

"Kepo banget deh."

Alya mendengus sebal.

"Ya udah mah Ali berangkat dulu ya."
Seperti biasa aku menyalami tangan mama dan mencium singkat pipinya.

"Inget ya Li."

"Iya maamaaaa. Assalamualaikum."

"Walaikum salam."

.

.

Aku sudah mempersiapkan janjiku pada Prilly. Aku akan mengajaknya berkunjung ke Villa keluargaku di puncak. Aku sangat mengerti keadaan Prilly sekarang ini, pasti dia sangat membutuhkan ketenangan, hawa yang sejuk yang jauh dari hiruk pikuk keramaian jakarta, aku rasa adalah ide yang cukup bagus baginya.

Sambil menyetir aku mencoba menghubungi Prilly namun tidak ada jawaban. Pagi-pagi begini pasti gadis itu masih tertidur.

Akupun sampai di rumah Prilly dan memarkirkan mobilku di halaman depan. Mencoba mengetuk pintu rumahnya.

Seorang perempuan separuh baya membukakan pintu untukku. Ku taksir ini adalah ibunya Prilly.
Dia tersenyum ramah padaku.

"Pagi tante. Saya Ali temennya Prilly."
"Oh nak Ali. Saya Ully, mamanya Prilly, Mau jemput Prilly ya ?"

"Iya tante, saya ada janji mau ngajak Prilly pergi hari ini."

"Iya Prilly udah cerita tadi pagi. Tapi kayanya Prillynya tidur lagi deh Li. Kamu ke atas aja. Kamarnya di atas. Ada itte dan Randy juga semalam menginap disini." Jelasnya.

Aku menatap ibunya prilly heran namun segera ku tepis karena pasti Gritte dan Randy dulunya memang sering menginap disini. Seolah tau pikiranku tante Ully berkata lagi.

"Gpp, mereka berteman sejak kecil. Apa lagi Randy udah sering banget nginep disini."

"Ohh iya tante. Ya udah saya pamit ke atas dulu ya tan."

Tante Ullypun menganggukan kepalanya.

Aku segera naik ke atas dan membuka pelan pintu kamar Prilly. Ya aku yakin ini adalah kamar Prilly karena di pintunya tertera namanya.

Don't leave me Baby !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang