⭐ 1

330 21 0
                                    

Namaku Kim Jisoo atau biasa di panggil sooya... Umurku 29 tahun, aku seorang dokter spesialis penyakit dalam,, aku dari kecil seorang yatim piatu,, tapi 7 tahun lalu aku bertemu dengan keluarga yang sangat baik mereka mengangkatku sebagai anak mereka, bahkan mereka membiayai sekolah S2 ku.
Sudah 2 tahun ini aku kembali ke Korea,, selama ini aku tinggal di London sambil menyelesaikan S2 ku di sana. Dan sudah 1 tahun ini juga aku tinggal di apartemen ku sendiri, aku tinggal terpisah dari keluarga angkat ku,, dengan alasan aku terbiasa mandiri, (padahal yang sebenarnya adalah aku tidak ingin menjadi beban lagi untuk keluarga angkat ku itu, mereka sudah terlalu baik kepadaku).

Hari ini seperti biasa aku selalu bangun pagi dan bersiap untuk berangkat ke rumah sakit tempat ku bekerja, kebetulan hari ini jadwal ku masuk pagi. Ah iya.. aku bekerja di rumah sakit milik ayah angkatku yang bernama Park Seo Jun, aku di paksa ayah angkat ku itu untuk bekerja di rumah sakitnya bersama putra sulungnya yang bernama Park Jimin, ya Jimin adalah anak dari park seo jun yang sekarang menjabat sebagai kepala rumah sakit Seoul, Jimin adalah dokter spesial jantung, umur kami hanya berbeda satu tahun saja. Kami bukan lagi seperti kakak perempuan dan adik laki-laki, tapi kami lebih seperti teman atau sahabat. Jimin menyelesaikan S2 nya di Korea karena dia harus sambil membantu appanya mengelola rumah sakit ini.

💫

Aku melewati lobby rumah sakit sambil membalas senyuman para perawat yang tidak ada hentinya menyapa ku dari tadi. Sampai akhirnya aku berhenti didepan resepsionis dan menyapa Eun bi yang masih pagi sudah sibuk di depan komputernya.
"Ya Eun bi ini masih pagi kau sangat sibuk sekali kelihatannya."
"Oh.... Eonni... Kau mengagetkanku saja .. "
"Hehe... Maafkan aku,, kau sibuk apa ha .."
"Ini eonni... Banyak telpon yang mau mendaftar periksa ke dokter Namjoon... "
"He... Sepertinya tahun ini banyak yang program hamil ya..."
"Hehe... Sepertinya begitu dokter,, apa dokter Kim mau daftar sekalian,, saya dengan senang hati mendaftarkannya dok... "
"Kau ini selalu saja menggodaku, bagaimana aku bisa program sedangkan suami saja aku belum punya,, jangankan suami kekasih saja tidak ada"
"Hehe ... Makanya cari kekasih dok... Jangan rumah sakit dan pasien terus yang di urusi,, dokter Jimin saja sudah punya tunangan masa dokter Kim yang cantik tidak punya kekasih.. "
"Hadeh... Sudahlah bicara denganmu tidak akan ada habisnya"

Sesampainya di ruangan praktek ku,, aku langsung memakai snelli q,, sambil mengechek daftar pasien yang akan periksa hari ini.

"Drrrtttt.... Drrrtttt...."
Handphone ku berbunyi ada yang menelpon ku,,sambil ku lihat siapa yang menelepon..
Di layar menampilkan nama Lisa,, ya park Lisa lebih tepatnya, dia adalah adik kandung Jimin,, dia sangat sayang dan manja kepada ku dan Jimin mungkin itulah bawaan dari seorang bungsu .. Lisa sekarang berumur 23 tahun, dia masih kuliah jurusan psikologi, dia lebih memilih mengikuti jejak sang ayah dari pada aku dan Jimin, karena dia beralasan takut darah, makanya dia memilih untuk jadi dokter psikolog. Ya keluarga angkat ku adalah keluarga dokter, ayah angkat ku seorang dokter psikolog, sedangkan ibu angkat ku adalah dokter anak. Karena itu kami semua anaknya ikut menjadi dokter karena lingkungan yang sudah terbentuk.

"Yeobseyo... Lisa ya.. wae"
"Eonni... Apa eonni ada waktu hari ini..."
"Entahlah .. aku belum mengecek jadwal ku hari ini Lisa .. kenapa kau bertanya seperti itu .. "
"Ya ... Eonni ... Apa kau tidak rindu dengan adikmu ini eoh ... Selalu saja bertanya kenapa"
"Oh ... Apa adik eonni ini sedang rindu .. hehe .. maaf sayang... Aku belum bisa memastikannya... Nanti kalo eonni bisa pulang cepat akan eonni kabari hmm.."
"Baiklah... Aku tunggu kabar dari eonni... Bye.. "
Sambil menggeleng-gelengkan kepalaku aku pun mengakhiri telpon itu.

~>SKIP~>

Hari mulai beranjak siang setelah selesai makan siang di kantin rumah sakit, rencananya aku akan berkeliling melihat pasien ku di bangsal, untung saja praktek tadi tidak terlalu banyak pasien sehingga aku bisa berkeliling ke bangsal tidak terlalu sore, dengan begitu aku bisa pulang dengan tepat waktu.

Tapi sayang pikiranku itu hanya sekedar angan semata. Karena Jimin tiba" meminta ku untuk menggantikannya long shift hari ini, karena dia harus mengantarkan tunangannya pulang ke Busan ke rumah calon mertuanya. Aku yang tidak bisa menolak pun terpaksa menyetujui permintaannya.

'Semoga hari ini tidak ada yang anfal dan emergency ' selalu itu yang aku doakan setiap kali long shift.

Setelah menghabiskan waktu berjam-jam untuk berkeliling memeriksa pasien di setiap bangsal, aku pun berjalan lemas dengan tenaga yang masih tersisa, bisa di bilang aku harus bekerja ekstra hari ini karena memeriksa pasien ku dan tentu saja pasien Jimin juga. Ketika melewati suatu ruangan aku berhenti sebentar melihatnya, ya itu adalah ruangan dokter Kim Namjoon sahabatku dokter obgyn, seharian ini aku tidak bertemu dengan dokter SPOG itu . Ya jangan lupakan hari ini Namjoon sepertinya sibuk dengan pasiennya yang banyak. Saat akan masuk ke ruangan tiba tiba seorang perawat menyapa ku. Dia mengatakan bahwa 'dokter Kim sedang ada tindakan Cito di ruang operasi.'
'hmm... Baiklah lebih baik aku istirahat di ruangan ku'.
Dan akhirnya malam ini aku habiskan dengan istirahat di ruangan praktek ku tanpa gangguan, karena sepertinya Tuhan mendengarkan doa ku, tidak ada kejadian emergency malam ini sampai besok pagi.














Hai readers... Gimana... Gimana... semoga suka ya...
Jangan lupa di klik bintangnya ya... Kalau ada saran atau kritik boleh loh lewat komen. Di tunggu banget komennya...

HURT || JINSOO [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang