⭐ 10

126 14 2
                                    


Sooya yang berhasil menghentikan tangisnya pun pergi ke kamar mandi, ia ingin membasuh wajahnya terlebih dahulu sebelum melanjutkan aktivitas selanjutnya. Saat ia berada di dalam kamar mandi terdengar ketukan pintu dari luar sana.

Sooya pun segera menghampiri dan membukakan pintu tersebut. Rupanya ia adalah suster yang berjaga di ruang ICU, suster tersebut bermaksud mengantarkan berkas pasien yang Sooya minta sebelumnya.

Saat ia akan membaca berkas tersebut, pintu ruangannya di ketuk kembali. Kali ini suster lain yang ingin mengajaknya untuk melakukan visit ke bangsal-bangsal pasien rawat inap, mengingat waktu yang terjadwal seharusnya sudah terlewat karena Sooya yang sedang menangis di dalam ruangannya. Sooya pun bergegas mengambil sneli dan perlengkapan yang lainnya lalu mengikuti suster yang ada di depannya.

Setelah hampir dua jam melakukan visit, akhirnya Sooya bisa bernafas lega. Karena hari ini tugasnya di rumah sakit sudah ia laksanakan semuanya. Karena hari sudah gelap ia bergegas untuk pulang, tak lupa ia membawa beberapa pekerjaannya yang akan ia kerjakan di rumah nanti. Saat ia akan keluar dari ruangannya, Sooya baru teringat tentang kunci mobilnya. Pagi tadi ia berangkat bersama Jimin, karena tidak dapat menemukan kunci mobilnya.

'tuutt..tuutt...'

Sooya
"Halo Jim.. kau ada dimana sekarang"

Jimin
"Ya Sooya aku masih di ruanganku, ada apa. Apa kau sudah selesai, kau ingin pulang."

Sooya
"Ya aku sudah selesai dan ingin pulang Jim.. tapi aku masih mencari kunci mobil ku. Apakah kau tau dimana Jim, karena aku harus pulang ke apartemen malam ini."

Jimin
"Kuncinya ada di ruanganku, untuk apa kau pulang ke apartemen Sooya, pulanglah bersamaku ke rumah. Appa dan eomma pasti tidak akan memberimu ijin kalau mereka mengetahuinya."

Sooya
"Ck.. nanti aku jelaskan. Ya sudah kalau begitu aku sekarang akan ke ruanganmu."

Sooya pun segera menuju ke ruangan Jimin. Bagaimanapun ia harus pulang ke apartemennya, mengingat sudah lama ia tidak pulang.

'tok..tok..tok'

"Masuk.."

"Hai Jim.. apa kau masih sibuk. Apa banyak perkejaanmu hari ini." Ucap Sooya sambil berjalan masuk ke arah meja kerja Jimin.

"Hmm.. seperti yang kau lihat, ada beberapa berkas yang harus aku periksa. Jadi bagaimana kau pulang bersamaku kan Sooya." Tanya Jimin ketika melihat Sooya sudah duduk di kursi tepat di depan meja kerjanya.

"Tidak bisa Jim.. aku harus pulang ke apartemen malam ini. Aku juga berencana mengunjungi suatu tempat terlebih dahulu  nanti sebelum pulang."

"Tapi Sooya.. appa dan eomma pasti akan marah padaku kalau tau kau pulang sendiri nanti. Sudahlah kau ikut saja bersamaku, kau ingin kemana nanti biar aku yang antar saja." Ucap Jimin mencoba  mencegah Sooya untuk tidak pergi sendiri.

"Oh ayolah Jim.. aku tidak apa-apa. Aku tau kalian sangat khawatir kepadaku, tapi aku benar sudah baik-baik saja. Jadi sekarang ayo berikan kunci mobilku Jim. Tolong.." ucap Sooya memohon.

"Ck.. kau itu selalu saja membantah. Tapi ingat kau harus memberi kabar pada eomma, kalau tidak aku yang akan di marahin olehnya." Ucap Jimin memperingatkan lalu menyerahkan kunci mobil Sooya.

"Iya akan aku telpon eomma nanti. Kau juga jangan terlalu malam pulang dari sini. Ingat seorang dokter juga harus menjaga kesehatannya Jim, sekalipun dia pimpinan rumah sakit ini."

"Iya bawel.."

"Ya sudah aku pulang dulu kalau begitu. Selamat bekerja Jiminie.." ucap Sooya berpamitan untuk pulang.

HURT || JINSOO [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang