⭐ 17

130 17 0
                                    

'Tok.. Tok ..'

"Masuk."

"Selamat siang dokter Sooya.."

"Eoh ... Dokter Seon selamat siang, silahkan duduk dok. Ada perlu apa ya dok, kok anda datang ke ruangan saya." Tanya Sooya sambil tangannya merapikan berkas - berkas miliknya yang berada di atas meja.

"Hmmm... Begini dok, saya ingin bertanya apa dokter Sooya setelah makan siang nanti akan melakukan visit ke bangsal-bangsal pasien. Kalau iya bolehkah saya ikut dengan dokter, kebetulan kan saya belum mengenal dengan betul rumah sakit ini seperti apa." Jelas dokter Seon yang duduk menghadap meja Sooya.

"Hmm... Boleh saja dok, nanti memang saya memiliki jadwal visit setelah makan siang. Tidak apa kalau memang dokter ingin ikut, saya tidak masalah." jawab Sooya sambil tersenyum.

"Baiklah kalau begitu, terimakasih. oh... ya tadi saya tidak sengaja melihat dokter Sooya keluar dari ruangan ICU ada apa, apakah ada yang emergency."

"Ah... itu, tidak ada yang emergency kok dok. Kebetulan saya tengah mengawasi secara khusus seorang pasien yang di rawat disana, karena kebetulan juga saya mengenal orang tersebut."

Dokter Seon pun menganggukkan kepalanya ketika mendengar jawaban dari Sooya. Dokter Seon dan Sooya pun berbincang - bincang seputar rumah sakit, dan mengenai para pasien yang berada dalam penanganan Sooya.

"Dokter Sooya bagaimana kalau kita makan siang bersama sekarang, saya rasa  ini sudah waktunya untuk makan siang bukan." Ajak Seon kepada Sooya.

"Eoh... Baiklah kalau begitu, mari kita makan siang bersama dokter." Sooya melihat ke arah jam tangannya kemudian langsung berdiri dari tempat duduknya.

Sooya dan Seon pun berjalan bersama menuju cafe rumah sakit untuk makan siang bersama. Sepanjang jalan menuju cafe, banyak mata yang menatap ke arah mereka dan tidak sedikit pula yang berbisik.

"Wah lihatlah itu.. mereka berdua sangat terlihat cocok bukan, yang satu cantik dan yang satunya lagi terlihat tampan." Ucap seorang perawat.

"Benar, mereka sangat terlihat serasi. Apalagi aku dengar-dengar mereka sama-sama lulusan London." Sahut perawat lainnya.

"Apa dokter Seon itu belum menikah, padahal kalau aku lihat dia sudah cukup matang bukan."

"Mungkin dia belum menikah karena sedang mengejar karir. Kudengar pria luar negeri lebih mementingkan karir lebih dahulu daripada menikah." Ucap perawat yang lainnya.

{Kau ada dimana, aku ingin bicara sesuatu. Temui aku di cafe rumah sakit.}


***


"Eoh.. rupanya ada dokter Seon juga disini. Apa kalian sudah lama disini." Ucap Jimin sambil duduk diantara Sooya dan dokter Seon.

"Kenapa kau sangat lama sekali Jim, apa kau tidak tau aku sudah lama menunggumu disini." Kesal Sooya.

"Hey.. kau pikir aku menganggur di rumah sakit ini, apa kau tidak lihat aku baru saja selesai praktek. Hari ini sangat banyak pasienku, karena itu aku sampai terlambat  makan siang."

"Memangnya ada apa kau memanggilku kemari, apa ada yang urgent." Sambung Jimin.

"Aku ingin kau ikut denganku nanti ke ruang ICU dan memeriksa kondisinya. Aku rasa kita sudah bisa memindahkannya ke ruang rawat." Ucap Sooya, dan Jimin pun sudah mengerti siapa yang dimaksud Sooya.

"Kenapa kau mengajakku, kenapa tidak mengajak dokter Seon kalian kan partner sekarang, berdiskusi lah dengannya." Ucap Jimin yang sengaja mengucapkan itu di depan dokter Seon agar Sooya tidak lagi bisa mengelak.

HURT || JINSOO [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang