Hai...
Maafkan ya.. ada sedikit terlambat update,, karena kondisi yang lagi kurang fit..Jangan lupa untuk vote dan komen ya..🤗
~*~
Kata orang 'seseorang akan melakukan segala macam cara untuk mendapatkan apa yang di inginkannya',, tampaknya itu sangat di pahami betul maknanya oleh seokjin. Segala macam cara ia lakukan untuk bisa mendapatkan perhatian dan dekat dengan sooya,, termasuk merayu sepupunya sendiri agar mau membantunya.
Seokjin merayu sepupunya ji Eun untuk membantunya membujuk tantenya dalam hal ini adalah mama ji Eun sendiri. Ia ingin bisa bekerja di cafe tantenya itu,,sama seperti sooya. Tentu awalnya di tolak oleh ji Eun,, untuk apa sepupunya susah-susah bekerja,, jelas-jelas seokjin tak membutuhkan itu. Bahkan seokjin cukup mengangkat telpon di tangannya untuk menghubungi seseorang,, berapapun jumlah uang yang di inginkannya dalam hitungan menit pasti langsung masuk ke rekeningnya.
Seokjin mungkin sudah tau,,jika mendekati seorang kim jisoo akan sangatlah sulit. Tapi mungkin ia belum terpikirkan akan sesulit ini. Sudah dua Minggu ia berkerja di cafe itu,,tapi sooya selalu menghindarinya bahkan berbicara saja tidak. Sooya memperlakukan seokjin seolah mereka tidak saling kenal satu sama lainnya. Sooya nampak benar-benar menarik sebuah batas pemisah antara mereka agar seokjin tidak mendekatinya.
Seokjin yang merasa jengah dengan sikap sooya. Ia sudah tidak bisa menahan lagi. Seokjin merasa harus mengajak sooya berbicara. Ia tidak bisa membiarkan terus-terusan di acuhkan oleh sooya.
"Sooya.. bisa kita bicara sebentar.."tanya seokjin
"Maaf kak.. saya repot,, saya harus mengantarkan pesanan ini ke pelanggan.."jawab sooya
"Biarkan itu diantarkan yang lainnya.. sekarang kau ikut aku,,kita harus bicara sooya..."ucap jin sambil mencegat lengan sooya dan membawanya ke area belakang cafe.
"Lepaskan kak... Sebenarnya apa mau kak seokjin.."ucap sooya saat sudah sampai di area belakang cafe.
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu padamu.. sebenarnya apa maumu sooya... Kenapa kau memperlakukan aku seperti orang asing.. apa aku ada salah padamu hah.."ucap seokjin dengan sedikit tegas,, dia benar-benar sudah tidak bisa menahan luapan emosi yang selama ini ada dalam benaknya.
"Maksud kak seokjin apa aku tidak mengerti.."jawab sooya yang tidak kalah tegas dari seokjin
"Sekarang aku tanya padamu.. apa maksud mu mendiamkan ku.. memperlakukan aku seolah-olah kita ini tidak saling kenal,,padahal kita ini satu kampus sooya.. kau juga mengenalku bukan.."tanya seokjin,, ia tampak memejamkan kedua matanya dan menghela nafas sebentar. Pikirnya ini tidak akan berhasil kalau dia ikut emosi.
"Lebih baik seperti ini kak... Anggap saja kak seokjin memang tidak mengenal ku.."jawab sooya.
"Tidak bisa.. aku mengenalmu.. tidak mungkin aku mengacuhkanmu.."
"Memangnya kenapa tidak bisa.. cukup anggap aku orang asing kak,, kak seokjin cukup memperlakukan aku seperti tid-"
"Karena aku menyukai mu sooya.." tegas jin
Seolah mengalami kejadian yang mengejutkan,, tubuh sooya mematung mencoba mencerna apa yang baru ia dengar. 'jadi benar dia menyukai ku,, tidak.. dia tidak boleh menyukai ku.. aku tidak pantas untuknya.. lagi pula fokus ku ingin meraih cita-cita sebagai dokter.. tidak aku tidak ingin di pusingkan oleh hal-hal semacam ini..' ucap sooya dalam hatinya. Ia masih memegang prinsipnya dari awal.
"Aku menyukaimu sooya.. dari awal aku sudah tertarik padamu.."ucap seokjin,, kali ini seokjin mengucapkan itu dengan lembut dan tulus dari hatinya.
"Tidak.. kak seokjin tidak boleh menyukaiku.."ucap sooya
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT || JINSOO [Hiatus]
RomanceBagaimana perasaan kalian jika di pertemukan lagi dengan orang yang sudah memberikan luka, trauma bahkan membuat depresi dalam hidup kalian.. marah... benci... nangis... atau apa??!!! itulah yang di alami oleh Kim Jisoo atau yang akrab di panggil so...