⭐ 11

128 21 1
                                    


Sudah tiga hari berturut-turut Sooya menjadi dokter khusus yang mengawasi perkembangan dari Seokjin. Sooya selalu menjenguknya saat pagi ketika dia baru saja menginjakkan kakinya di rumah sakit. Dan akan mengunjungi kembali ketika ia akan melangkah pulang, sudah seperti orang yang berpamitan.

Namun kali ini di hari ke empat Sooya bertugas siang hari hingga malam nanti. Itupun jadwalnya sudah sangat padat, selain melakukan visit kepada pasien-pasiennya di bangsal rawat inap. Hari ini Sooya di penuhi dengan jadwal operasi. Sudah ada dua jadwal operasi yang pasti menunggunya, sedangkan satu lagi lainnya belum dapat di pastikan karena menunggu keadaan pasien stabil terlebih dahulu.

Setelah melakukan visit Sooya langsung menuju ke ruangannya untuk beristirahat. Karena tepat satu jam lagi dari sekarang ia akan melakukan jadwal operasi yang pertama. Untuk pertama kalinya Sooya melupakan kunjungannya kepada Seokjin setelah menjadi rutinitasnya selama tiga hari kebelakang.

'tok..tok..tok..'

"Masuk.."

"Permisi dokter Sooya, ini saya bawakan berkas dari dua pasien yang akan dokter lakukan operasi hari ini. Barang kali dokter ingin mempelajari sekali lagi." Ucap seorang suster yang telah meletakkan dua buah berkas pasien di atas meja Sooya.

"Ehmm.. terima kasih ya sus.. suster benar-benar sudah hafal dengan kebiasaan saya." Kekeh Sooya.

"Saya kan sudah bekerja dengan dokter semenjak dokter datang kemari. Jadi sudah pasti saya hafal dengan itu semua."

"Oh ya sus.. untuk jadwal operasi yang ketiga apa sudah bisa di pastikan untuk di lakukan hari ini atau tidak. Karena tadi saya dengar kalau kondisi pasien mengalami penurunan apa benar." Tanya Sooya yang tadi sempat mendengar pembicaraan para suster ketika dia melakukan visit tadi.

"Sebenarnya kalau menurun tidak bisa juga di katakan seperti itu sih dok. Pasien mengalami lonjakan kadar gula dalam darahnya dok. Mungkin ada pantangan yang dia langgar sehingga terjadi seperti itu." Ucap sang suster.

"Ck.. bagaimana itu bisa terjadi, apa pengawasan di rumah sakit ini kurang. Sampai-sampai pasien dengan mudah membawa makanan lain dan melanggar pantangannya. Katakan pada suster yang berjaga di ruangan itu untuk lebih memperketat pengawasan mereka." Ucap Sooya yang tidak habis pikir dengan tingkah para pasien yang dengan mudahnya melakukan sesuatu yang merugikan diri mereka sendiri.

Saat ini Sooya tengah menuju ruangan operasi. Sooya akan melakukan jadwal operasinya yang pertama untuk hari ini bersama dengan dokter Choi. Sebelum ia memasuki ruangan bedah, Sooya terlebih dahulu mengganti pakaiannya dengan pakaian yang biasa di pakai untuk melakukan operasi.

Operasi yang berlangsung selama dua jam itu sempat menemui kendala. Karena pasien yang tiba-tiba mengalami penurunan detak jantung, terpaksa operasi di hentikan sejenak. Semua yang ada di dalam sana beralih fokusnya untuk mengembalikan detak jantung pasien. Dan untungnya usaha para dokter berhasil melakukan itu.

Sooya tengah beristirahat sejenak di kantin rumah sakit, karena merasa asam lambungnya tengah kambuh. Sooya baru sadar kalau sejak tadi siang ia belum sempat mengisi perutnya dengan makanan. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam, tiga puluh menit lagi ia harus sudah memasuki ruang operasi kembali.

Operasinya yang kedua kali ini dia lakukan bersama Jimin. Karena memang sebenarnya pasien ini adalah pasien Jimin  yang mempunyai kelainan jantung akan tetapi dia juga mempunyai riwayat komplikasi penyakit lainnya sehingga memiliki resiko yang tinggi saat melakukan operasi.

Sooya yang tengah melakukan operasi bersama Jimin, sejenak melihat ke arah jam dinding yang ada disana. Saat melihatnya Sooya hanya mampu menghembuskan nafas kasarnya. Tingkat kerumitan operasi kali ini benar-benar sangat kompleks. Bagaimana tidak sudah dua jam operasi berlangsung tapi tidak menunjukkan tanda-tanda akan selesai.

HURT || JINSOO [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang