Di hari selanjutnya Raka sekolah, saat ia di parkiran. Sekelompok tiger geng yang kemarin bertemunya, kembali mengajaknya bicara.
"Takut lo gak dateng?" ketusnya mencibir.
"Lazy," celetuk Raka santai lalu beranjak pergi.
"Sepulang sekolah, gue tunggu lo di Gudang belakang. Jika lo nggak dateng, tandanya lo pengecut," ujarnya santai namun menantang.
Raka melirik malas kakak kelasnya itu. Entah keberanian apa yang ia punya, hingga ia bersikap seperti itu pada kakak kelasnya.
Dalam langkah Raka menuju kelas, hal yang sama terulang kembali untuknya, lagi dan lagi ia kembali menjadi pusat perhatian. Saat memang tidak ada alasan untuk menjadi pusat perhatian, mengapa banyak pasang mata yang memandangnya.
"Ganteng banget sih," ucap wanita dari arah sisi, yang disahut teman sebelahnya. "Iya! Anak Pangeran dari mana ya," ucapnya tertegun.
Suara berbisik-bisik terdengar hebat di telinga Raka. "Lebih ganteng dari Brian yah?" tanya wanita itu dan dijawab teman sebelahnya. "Bener! Deon juga kalah malah," jawabnya antusias.
"Husssttt! Jangan bicarain tiger geng! Mereka muncul mampus deh lo!"
Tak lama kemudian sekelompok geng cute girl datang, beranggotakan tiga orang yang terdiri dari Selly, Fitra dan Yanila, yang diketuai oleh Selly. Selly merupakan primadona sekolah, memang kecantikannya telah diakui banyak Pria. Termasuk Brian, si ketua tiger geng yang saat ini menjadi kekasihnya.
"Nah kan. Ceweknya dateng. Mampus dah kita!"
"Ehh---! Lihat deh tatapan Selly ke arah Prince."
Selly dengan permen lolipopnya, tengah mematung memperhatikan Raka yang berjalan ke arahnya.
"Ya Tuhan, gue bisa sesak nafas ini," ujar Yanila.
"Lo kan emang punya riwayat penyakit asma Nil," sahut Fitra.
"Oiya! Ntar gue pingsan, suruh dia kasih napas buatan buat gue ya," bisik Yanila.
"Kalian bisa diem gak!" ketus Selly melirik ke belakang, yang membuat Fitra dan Yanila bungkam, sedikit takut.
Selly tak hilang pandang ke arah Raka, beda halnya dengan Raka yang sepertinya tak menghiraukan keberadaan si Primadona.
Beberapa saat, setelah Raka tiba di sekitar kelas, ada si wanita kemarin yang menurutnya menyebalkan itu.
"Raka?" sapa si Wanita, yang tak dihiraukan oleh Raka.
Si Wanita mengikuti langkah Raka.
"Lo tahu nggak sih, kemarin itu nenek gue marah-marah, karena gue pulang sebelum waktunya."
"Apa urusannya sama gue?" ujar Raka lalu duduk asal di kursi dan ia meraih buku di tasnya.
"Nggak ada sih, gue cuman lapor aja." Diam sejenak. "Hmm--- thanks ya duit kemarin, itu berguna banget buat gue."
"Hmm."
Sesaat si wanita kembali bersuara. "Ehh-- BTW kemarin kan lo sama gue nggak masuk, kenapa lo maen asal duduk aja. Kalo tempat ini udah ada orangnya gimana?"
"Just let it."
Yaps! Benar saja, beberapa saat ada perempuan yang datang menghampiri tempat duduk tersebut. Perempuan itu tersenyum malu saat Raka menatapnya, lalu perempuan itu menghindar darinya dan beranjak pergi mencari bangku lain.
Wanita di samping Raka sedikit terheran, melihat hal tersebut. Entah aura apa yang Raka miliki, hingga perempuan bisa terintimidasi hanya dengan tatapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raka Cakrawala || On Going
Mystery / ThrillerDilarang keras plagiat!!! Awas Dosa!!! . . . Kisah panjang perjalanan hidup Raka Cakrawala yang dikeruk oleh Fadh Gemintang yaitu adik dari Raka Cakrawala kepada Istri Raka Cakrawala yang bernama Malya Hasana. Dari sana membuat Malya Hasana shock se...