Di waktu hari weekend seperti biasa ketiga sahabat ini kumpul di base camp, tepatnya di rumah Raka.
Raka sebenarnya mengetahui pertemuan antara Vito dan Raya, namun ia tidak ingin mengusiknya, yang ada nantinya malah salah paham.
Raka terheran melihat wajah Vito yang dari tadi tampak murung saja, seperti tak biasanya dia seperti itu.
"Ada apa sama lo Vit?"
Vito mendongak ke arah Raka. "Menurut lo, Raya gimana orangnya?" tanya Vito.
"Apa lo suka sama dia?" Raka malah balik bertanya.
"Jawab dulu, pertanyaan gue."
"Raya gak cocok sama lo. Dia itu cu ... " ujar Raka yang terpotong oleh perkataan Vito.
"Maksud lo apa?" sela Vito.
Baru kali ini perkataan Raka dipotong oleh Vito, Raka berusaha mengerti keadaan.
"Dia itu cuman memanfaatkan keadaan. Salah satu orang yang dia manfaatin itu gue dan sekarang, lo."
"Maksud lo apa? Tahu apa lo soal dia, sedangkan lo aja punya jarak sama dia," ujar Vito sedikit tegas.
"Gue udah kenal lama sama dia, ketimbang lo, Vit."
Tidak bisa dipungkiri, apa yang dikatakan Raka benar adanya. Raka lebih jauh lama mengenal Raya ketimbang Vito. Jadi ia lebih mengetahui jalan hidup Raya dibandingkan Vito. Namun, ini bukan soal jalan hidup. Kenyataan pahit yang Vito harus terima adalah Raya menyukai Raka.
Tak merespon apa yang Raka katakan, Vito lebih memilih untuk memainkan ponselnya dan ia pun tampak asik saja dengan ponselnya. Hal itu tak biasanya ia lakukan kala sedang berkumpul.
Dalam keheningan, Raka memulai kembali percakapan. "Apa yang lo bicarain sama Raya? Sampai lo bersikap seperti ini sama gue?" tanya Raka.
Vito mendongak. "Anjir lo! Jadi lo menguntit gue!" ujar Vito kesal, hingga ia bangkit dari duduknya.
Raka terkejut mendapati reaksi Vito seperti itu, baru kali ini dalam pertemanannya, ia mendengar Vito bernada kasar padanya.
Raka pun bangkit. "Gue bertanya Vit. Kenapa lo emosi gitu."
"Gue nggak suka hidup gue lo atur-atur terus! Gue capek tau gak si, hah!" ujar Vito masih dengan nada kasar dan terkesan menantang lawan bicara yang ada dihadapannya.
"Maksud lo apa! Bagian mana dari hidup lo yang gue atur? Jadi selama ini lo ngira gue ngatur hidup lo?!"
Bima tercengang, melihat kedua sahabatnya bertengkar. Aktivitasnya yang tengah asik mencamil makanan sontak terhenti karena gertakan dari mereka berdua.
"Iya bangs*t!"
Argggghhhh. Vito kesal hingga mengacak benda-benda yang berada di meja, sehingga makanan serta minuman di sana membuat semuanya berserakan kemana-mana.
Raka sama sekali tak mempermasalahkan soal makanan tersebut, semua itu akan mudah dibersihkan oleh ART yang ada di rumahnya. Namun, yang jadi persoalan baru kali ini Vito mengucapkan kata kasar pada Raka. Ia yang kesabarannya tak setebal buku paket, tak terima mendapat perlakuan seperti itu, ia pun marah pada Vito.
Raka menghampiri Vito, lalu mencengkeram kasar kerah kemeja milik Vito. Bima refleks memegang lengan Raka yang tampak kuat mencengkeram di sana.
"Bos---! Sabar Bos!"
"Karena cewek lo jadi bersikap seperti ini sama gue! Fucking!" ketus Raka lalu menghempas kasar kemeja Vito dan ia pun beranjak pergi.
Bima menggeleng tak percaya, apa yang barusan Raka katakan benar adanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Raka Cakrawala || On Going
Misteri / ThrillerDilarang keras plagiat!!! Awas Dosa!!! . . . Kisah panjang perjalanan hidup Raka Cakrawala yang dikeruk oleh Fadh Gemintang yaitu adik dari Raka Cakrawala kepada Istri Raka Cakrawala yang bernama Malya Hasana. Dari sana membuat Malya Hasana shock se...