{11} - Worry

67 35 95
                                    

Saat di sekolah, seperti biasa Raka, Vito dan Bima selalu bersama. Mereka yang sedang asik berbincang, seketika didatangi oleh Raya.

"Halo semuanya! Boleh aku gabung?" tanya Raya hati-hati.

"Ayolah Raya! Lo kaya sama siapa aja. Gausah minta izin segala, kapan pun lo mau gabung dengan senang hati kita menerimanya," jawab Vito ramah. Vito selalu bersikap seperti itu pada Raya, entah mengapa ia selalu menyambutnya dengan hangat.

Raya yang pada dasarnya tidak memiliki banyak teman pun ikut senang bisa bergabung bersama mereka. Raya tersenyum. "Makasih."

Seketika atensi Raya teralih pada pundak tangan Vito yang dibaluti perban.

"Vit, tangan lo kenapa?"

Vito bingung harus jawab apa. Nakal-nakal begitu, sama halnya dengan prinsip Raka ia tidak suka berbohong.

"Ahh! ini, hmm."

"Udah gausah kepo!" celetuk Raka.

"Gue lagi nanya sama Vito bukan lo ya Raka." Raya memanyunkan bibir.

"Yaa ... Vito temen gue."

"Dia juga temen gue tahu."

"Udah-udah! Kalian kenapa jadi berantem gini! Gue bestie kalian kok." Vito tersenyum sumringah.

Raka menghela napas, ia menatap malas Raya yang berada dihadapannya.

Di sana Vito hanya menatap bingung, penuh tanda tanya pada mereka berdua.

Apa Raka cemburu jika Raya care terhadapnya?

Saat jam pelajaran masuk, mereka pun bergegas menuju kelas masing-masing. Di sela langkah mereka, Raya memanggil Vito, dan ia minta nomor handphone Vito. Dengan senang hati Vito pun memberikannya.

Belum beberapa menit Vito memberikan nomornya, ia telah mendapatkan notifikasi whatsapp dari nomor tidak dikenal. Sudah dipastikan ini adalah Raya karena barusan ia yang meminta nomornya.

Yaps benar saja, itu profil dirinya sedang meraih bunga dengan posisi menyerong. Dalam batinnya berkata, baru kali ini gue ngeliat cewek yang membuat hati gue bergetar. Ia pun men-save nomor tersebut, sebelum dibalasnya pesan. Semoga saja saat ia men-save nomor Raya, tak ada yang melihat whatsapp miliknya karena ia telah memberikan nama My Queen di nomor Raya.

My Queen: Vit?
Bisa ngobrol bareng gak pulang sekolah?

Anda: Bisa.

My Queen: Ntar gue kabarin lagi ya

Anda: Yups.

Saat pulang sekolah, Vito menyuruh Raka dan Bima pulang duluan, dengan alasan ada hal urgent. Ia tak bermaksud berbohong. Mereka pun telah sepakat bahwa tiap darinya dibolehkan memiliki privasi masing-masing dan inilah privasi Vito dengan Raya.

"Kenapa ketemuannya di Kafe?"

"Biar lebih rilex aja." Vito tersenyum.

Vito tak henti-hentinya menatap wajah Raya, ia sempat melamun.

"Vit! Vitoo!"

"Sorry! Gue melamun."

"Apa gue ganggu waktu lo?"

Vito menggeleng cepat. "Gak! Nggak sama sekali, gue malah seneng ... ehh maksud gue, gue enjoy aja kok!" Vito salah tingkah.

Raya tersenyum.

Raka Cakrawala || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang