Di hari selanjutnya Raka sekolah, ia semakin dibuat tidak nyaman. Sekolah bukannya tempat untuk ia menimba ilmu, melainkan menjadi tempat ajang meraih kekuasaan. Tiger geng selalu saja mengusik dirinya, sengaja Raka tak membalasnya, karena ia tidak ingin kesalahan di Seoul terulang kembali.
Selepas Raka pulang sekolah, ia disambut hangat oleh dengan Pengawal yang bertugas.
"Den?"
Raka terdiam.
"Den?"
"Apa?"
"Ada pesan dari Tuan, katanya sepulang Den sekolah datang ke ruangan Tuan."
Raka menghela napas. "Kenapa harus sekarang sih," dumel Raka.
Beberapa saat, setelah ia tiba berada di depan ruangan Ayah. Ia pun menekan bel dan tak lama pintu terbuka.
Keberadaan Raka membuat Ayah beranjak dari kursi kebanggannya, lalu Ayah menghampiri Raka.
"Anak Ayah sudah pulang rupanya, sini peluk Ayah," ujar Ayah antusias sembari membukakan lebar tangannya untuk memeluk Raka. Namun, Raka hanya diam, tak menjawab pelukannya.
"Apa mau Ayah?" tanya Raka tanpa basa basi.
"Kamu baru saja datang, ayuk duduk dulu," sambut Ayah hangat.
Raka menatap Ayah dengan penuh tanda tanya. Ia tidak suka melakukan obrolan lama dengan Ayah, karena Ayah akan mudah mengintimidasi dirinya.
"Cepat katakan Yah!"
"Alright ... bantu bisnis Ayah," ujar Ayah menatap serius Raka.
Raka tahu betul, bisnis apa yang Ayahnya kerjakan. Bisnisnya bukanlah sembarang bisnis, bisnisnya terlalu beresiko bagi Raka yang baru duduk di bangku SMA. Meskipun begitu, Raka enggan untuk menolak permintaan Ayah.
"Apa yang bisa Raka bantu?"
"Bantu distribusikan."
"Bukan keahlian Raka, tetapi jika disuruh fight ... Raka bersedia."
"Apa kamu pernah membunuh?" tanya Ayah serius.
"Hampir, hampir membunuh," ujar Raka tak kalah serius.
Ayah tersenyum smirk. "Belajarlah dengan Ayah, untuk kamu bisa menjadi seorang pembunuh."
Raka mengangguk patuh.
Ayah tersenyum bangga. "Anak kebanggaan Ayah, pasti tak akan pernah mengecewakan," ujar Ayah sembari menepuk-nepuk pundak Raka.
"Ada lagi yang mau Ayah katakan?"
"Mari kita makan dulu," seru Ayah.
"Tidak, Raka mau ke kamar."
Raka beranjak pergi.
"Raka?"
Raka menoleh.
"Jangan sampai Mama kamu tahu soal ini."
Raka mengangguk.
°°°°°°°°°°°°°
Dari mulai saat itu Ayah mulai mengajari Raka, ilmu bela diri yang sifatnya komprehensif. Jadi tak hanya ajaran di Taekwondo saja, melainkan keseluruhan ilmu bela diri diajarkan untuk Raka. Terlebih Ayah dulu adalah seorang mantan Jenderal Kopassus di Afghanistan. Namun sayang, ia harus dikeluarkan dengan cara tidak terhormat, karena sikap deviate dari aturan. Di sana ia tertangkap basah, tengah melakukan penghianatan. Meskipun begitu, hebatnya ia dibebaskan dari hukuman, sebab prestasi-prestasi yang dimilikinya telah menutupi kesalahannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Raka Cakrawala || On Going
Mystery / ThrillerDilarang keras plagiat!!! Awas Dosa!!! . . . Kisah panjang perjalanan hidup Raka Cakrawala yang dikeruk oleh Fadh Gemintang yaitu adik dari Raka Cakrawala kepada Istri Raka Cakrawala yang bernama Malya Hasana. Dari sana membuat Malya Hasana shock se...