Pasar Malam

53 7 2
                                    

Teuhaiii~ huhu aku baru sempett up work iniii. Padahal mau setiap malem tapi gak kepedang hehe





So...








Happy reading~





Oiyaa jangan lupa vote-nya yawww












Saras tersenyum manis saat soto ayam yang ia buat telah jadi.

Kaila yang keluar dari kamar mandi melalui dapur melihat Saras, "wah bikin apa, Ras?" Tanya Kaila mengintip apa yang dimasak wanita itu, tanpa memanggil pakai embel-embel "teteh", karena usia Saras lebih muda setahun.

"Bikin, soto ayam, Kai. Kesukaan Asa."

"Calon istri yang berbakti," goda Kaila.

Saat Kaila akan pergi dari sana, Saras memanggilnya, "Kai..."

"Ya?"

"Aku mau nanya, kamu sebelumnya kenal Gilang ya? Teman aku yang datang kemarin."

Deg!

Kaila jadi gugup.

Melihat perubahan dari ekspresi Kaila, Saras cukup peka, "kemarin aku lihat kamu keluar rumah dan mengobrol dengan Gilang. Aku gak nguping kok."

"Oh... hmm sebenarnya aku gak mau bahas ini sama orang lain, Ras. Cukup aku aja yang tahu, tapi karena kamu udah lihat kita berdua, mungkin gapapa. Gilang mantan aku waktu SMA. Kebetulan banget kan? haha. Tapi gapapa, udah berlalu juga. Aku mau ke kampus dulu yaa, bye!!"

Sangat kebetulan, namun Saras tidak mau ambil pusing.

🤍🤍🤍

"Gimana rasanya? Kurang asin gak sih?" Tanya Saras ketika Asa menyicipi soto ayam yang ia buat.

"Pas, kok. Enak." Asa lekas melahap makanannya itu.

"Kamu pergi, Sa hari ini?"

"Gak tau sih. Kenapa emang?"

Saras tersenyum manis dan sedikit gugup, "temenin aku ke pasar malem yuk!?"

"Pasar malem?"

"Iya deket sini kok."

Asa berpikir sejenak, seminggu lagi ia akan sidang, seharusnya ia mempelajari penelitiannya, namun melihat Saras yang excited, Asa harus menuruti.

"Yaudah nanti kita ke sana."

Saras  tersenyum senang, "oh iya, Sa. Kamu mau kapan fitting bajunya? Kan dikit lagi kita nikah."

Asa jadi teringat, dia belum sama sekali fitting baju pernikahan.

"Mungkin abis sidang ya, Ras? Gapapa kan?"

Walaupun wajah Saras terlihat baik-baik saja, ia merasa sedih. Dia takut hanya dirinya saja yang excited menyambut hari pernikahan mereka.

"Gapapa, kok. Kamu fokus sidang aja."

Lalu mereka hening menikmati makan siang masing-masing.

Sampai Asa membuka suara, "maaf yaa waktu itu. Pasti kamu kaget."

"Waktu kapan?" Bingung Saras.

"AkuciumkamudidepanGilang."

Saras semakin mengerutkan dahinya, barusan Asa nge-rap?

"Ngomong apa kamu?"

Pipi Asa tiba-tiba merah, entah kenapa laki-laki itu menjadi salah tingkah.

"Waktu ituu~"

Asmaraloka || Hamada Asahi (Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang