Halo aku datang kembali. Yuk sebelum scroll ke bawa vomement-nya dulu kaka 😆😆😆
Happy reading~
Gadis berusia 18 tahun itu sedang gelisah mencari sepedanya yang hilang di parkiran sepeda perkarangan kampus.
Hari ini cukup ramai orang yang membawa sepeda, sehingga ia takut sepedanya tersaru dengan sepeda milik orang lain.
Merasa sia-sia sudah 20 menit ia mengintari parkiran sepeda, akhirnya gadis yang biasa dipanggil Saras itu, berhenti melihat ke atas—menatap langit yang sudah mendung.
Rintik air sudah mencium pipinya secara pelan, alunan petir sudah terdengar, Saras yakin pasti hujan akan segera turun. Ia memutuskan untuk ke pos satpam untuk berteduh dan melaporkan jika sepedanya hilang.
Karena jarak parkir sepeda dan pos satpam cukup jauh, Saras sedikit berlari sembari menutupi kepalanya dengan tas. Namun, belum dirinya sampai di pos satpam, tiba-tiba saja mobil Fortuner berhenti di depannya, terbukalah kaca jendela penumpang depan, menampilkan wajah Mark dengan wajah wibawa.
"What are you doing, Saras?"
Baru saja Saras akan menjawab perkataan Mark, ia cukup terkejut ternyata yang mengemudi mobil milik Mark—setahu Saras, itu Asa. Laki-laki itu mampu membuat Saras nge-blank.
"Hello, Saras. Are you okey?" Mark mencoba melambaik-lambaikan tangannya di depan wajah Saras yang melamun menatap Asa.
"Oh, i'm okey, Sir."
"So, what are you doing?"
"Saya mau ke security, sepeda saya hilang."
Hujan terus menyerang bumi, sehingga membuat Saras sedikit panik.
"Naik, cepat!" Mark menyuruh Saras masuk mobil—bagian belakang. Saras terburu-buru dan masuk ke dalam mobil.
"Kamu tau ini lagi musim hujan dan kamu bawa sepeda?"
"Ta-pi di tempat parkir banyak yang bawa kok, Sir."
"Itu sepeda disewa, jadi keliatan ramai."
"Terus sepeda saya?"
"Mungkin ada orang yang sewa sepeda, dan gak tau kalo itu milik kamu."
"Aduh gimana nih!" Gumam Saras yang masih terdengar.
"Calm down, Saras. Saya akan menghubungi pihak keamanan kampus. So you wanna comeback dorm?"
"Iya."
"Precisely, saya mau ke dorm anak magang, anterin Asa." Ucap Mark yang sudah dekat memanggil dengan nama Asa.
Akhirnya mereka pun pergi ke tempat tujuan yang sama.
Mereka pun lekas masuk ke dorm yang sudah disiapkan oleh perusahaan dan kampus untuk mahasiswa/i tukar pelajar sekaligus magang di perusahaan milik Vernon.
Mereka jalan beriringan dan Mark memandu mereka. "Seharusnya Vernon yang langsung turun tangan, tapi dia sibuk banget, jadi saya aja sebagai partner kerja sekaligus sahabat Vernon."
"Nah kebetulan kamar Asa satu lantai sama kamar Saras, di lantai 3."
Sesampai di lantai 3, Asa terus mengekori Mark namun ia juga bingung kenapa gadis itu terus mengikuti mereka, seharusnya Saras langsung saja ke kamarnya.
Mark pun berhenti di depan salah satu kamar nomor 16, "ini kamar kamu Asa."
Lalu Asa juga menatap Saras yang mengikutinya, "kenapa? Gak balik ke kamar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaraloka || Hamada Asahi (Treasure)
Fiksi PenggemarMemang benar cinta pertama itu gak pernah tergantikan? Lalu lebih hebat mana dengan cinta terakhir? Ini kisah Asa, laki-laki pecinta seni dan soto ayam harus melalui hidup penuh lika-liku setelah gadisnya pergi untuk menikah dengan orang lain. Anoth...