Malam yang Indah

55 7 2
                                    

Heheeee mau upload hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heheeee mau upload hari ini



So happy reading~





Jangan lupa vote sebelum baca😉
















Asa memberikan baju hangat pada Saras setelah dirinya berhasil membawa Saras ke kamar hotel yang dipesankan oleh Mark.

Mark sangat peka, bahkan laki-laki itu menyiapkan piyama untuk Saras.

"Kenapa ada piyama?"

"Karena tahu kamu mau ke sini. Aku siapin untuk kamu."

"Kamu udah rencanain ya?"

"Hehe." Asa hanya terkekeh dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Saras masih memasang wajah datar, lalu wanita itu segera ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan ganti pakaian.

Setelahnya ia melihat Asa sudah ganti pakai baju santai yang duduk di sofa ruang TV.

"Kamu pesen satu kamar doang?" Tanya Saras yang sadar jika room mereka hanya ada satu kamar dan satu kasur king size.

"Aduh Mark kenapa pesen kamar yang ini?" Batin Asa gugup.

"Kamu bisa tidur di kasur, nanti aku tidur di sofa."

"Hm... sini Ras, duduk." Asa menepuk-nepuk sofa agar Saras duduk di sebelahnya.

Tanpa berpikir panjang, Saras lekas duduk di samping Asa.

Mata mereka menatap ke arah televisi yang menampilkan drama romantis. Namun, pemikiran mereka sibuk masing-masing.

Canggung, namun nyaman. Itu lah perasaan mereka sekarang.

Sampai adegan drama tersebut menampilkan dua sejoli berciuman dengan manis.

Membuat keduanya semakin gugup dan melirik ke arah lain.

Tanpa di sengaja mata mereka bertemu.

"Ras/Sa."

Mereka diam, karena keduanya memanggil satu sama lain dalam waktu bersamaan.

"Eh. Kamu dulu," ucap Asa canggung.

"Gapapa. Kamu dulu aja."

"Gapapa, Ras. Kamu mau ngomong apa?"

"Hmm... aku ngantuk." Jawab Saras asal, padahal ia spontan aja memanggil nama Asa agar tidak canggung.

"Yaudah kamu tidur aja—"

"Mphh!!" Suara kecupan dari TV membuat mereka ke-distract.

Semakin canggung rasanya.

Mata mereka masih betah menatap satu sama lain.

Entah keberanian dari mana, Asa lekas mendekatkan tubuhnya ke arah Saras, dan mengecup sekilas bibir Saras.

Saras terkejut.

Asmaraloka || Hamada Asahi (Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang