Still Love Her

49 11 2
                                    

Mumpung masih tanggal merah aku mau upload hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Mumpung masih tanggal merah aku mau upload hehe
















Btw, yang baca udah ada belasan, tapi yang vote belum sampe belasan huhu. Tolong yaaa sebelum baca di-vote dulu. Gratiss kok hehe




















Happy reading~

Sinar matahari masuk ke celah jendela, membuat sang empu yang sedang tertidur pulas tersadar dari tidurnya.

Asa bangun dan meregangkan tubuhnya karena cukup pegal tidur di atas sofa.

Ia berdiri dari posisinya menuju kamar untuk melihat keberadaan Saras.

Kreet.

Ia buka hati-hati takut Saras terganggu.

Namun, ia hanya melihat kondisi kasur yang rapih tanpa keberadaan Saras.

"Ras?" Panggil Asa, namun tidak ada jawaban.

Lalu ia ke kamar mandi dalam kamar untuk mengecek Saras.

"Ras? Kamu di kamar mandi?" Tidak ada jawaban, Asa pun mencoba membuka pintu kamar mandi, ternyata tidak terkunci dan di sana tidak ada Saras.

Kaki Asa melangkah ke luar kamar, menuju dapur.

Matanya tidak sengaja melihat sticky note menempel di kulkas yang tertulis,

"Sa, maaf aku gak pamit. Aku pergi lebih awal. Aku udah buatin kamu bubur dari bahan-bahan yang ada di kulkas. Dimakan ya. Sampai ketemu di rapat selanjutnya.

Saras."

Asa melihat meja makan yang sudah ada mangkuk berukuran sedang berisi bubur.

Asa merasa hampa ditinggal tanpa pamit oleh Saras.

🤍🤍🤍

Nara menatap Saras bingung. Bahwa wanita itu sudah ada di kamar hotel yang mereka inap.

"Maaf, Miss. Kemarin saya hubungi Miss namun tidak ada jawaban. Saya kira Miss lupa nomor kamar berapa." Ucap Nara panik. Semalaman dirinya mencoba hubungi Saras, namun nihil tidak ada jawaban walaupun ponselnya aktif.

"Maaf, Ra. Kemarin saya main ke rumah temen saya di sini. Saya lupa kabarin kamu."

Nara hanya mengangguk, "baik, Miss. Hari ini kita akan observasi ke sekolahan dan bertemu dengan beberapa calon pendidik sebagai guru di sekolah nanti."

"Okey. Atur aja."

"Dan hari ini, kita lekas kembali ke Indonesia."

"Wait? Hari ini? Bukannya saya ada rapat dengan petinggi yayasan dan donatur lagi?"

Asmaraloka || Hamada Asahi (Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang