the couple

1.5K 109 7
                                    

"JAPI BANGUN ANJING, LO ADA KELAS PAGI" seorang wanita dengan terusan polos berwarna oranye berteriak ketika jam menunjukkan pukul enam pagi.

pria yang dipanggil japi itu masih asing tidur di kamar mereka, berselimutkan  dengan selimut tebal yang menutupi seluruh bagian tubuhnya dari kepala hingga kaki membuatnya tidak mendengar suara teriakan menggelegar dari wanita yang sekarang emosinya sudah ada di atas, siap meluap jika japi tidak terbangun sekarang.

ia menoleh ke arah snowy, seekor husky yang sudah menemani mereka selama dua tahun belakangan. husky tersebut sudah besar dan sekarang tidak lagi senang berada di kandangnya, ia senang sekali berkeliling di rumah mereka, menganggap semuanya adalah rumahnya sendiri.

wanita itu-yeji tentu saja kesal ketika japi-jeno, tidak kunjung terbangun dari tidurnya. jeno masih terlelap begitu nyenyak di kasur mereka. ya, memang jeno baru saja kembali dari luar sekitar pukul empat pagi hari dan dia baru saja tidur selama dua jam. tapi sekarang mau bagaimana lagi, kelasnya dimulai saat jam tujuh dan mau tidak mau dia harus bangun sekarang.

"JAPI" yeji menggelengkan kepala melihat kekasihnya yang terlelap dengan nyenyak, ia mendengarr suara dengkuran samar-samar dari pria yang tertidur telungkup itu. sepertinya dia benar-benar mengantuk. melihat itu, yeji menahan suara nya agar tidak berteriak terlalu kera atau pria ini akan mengomelinya kembali, tau sendiri pria didepannya itu terkadang menyebalkan.

ia akhirnya duduk di depan jeno, meletakkan kepalanya diatas kepala jeno kemudian mengusap usap kelopak matanya. tinggal bersama selama hampir lima tahun membuatnya tentu saja perlahan mengenal kebiasaan pria ini dan benar saja, jeno langsung mengerang.

"bangun, lo ada kelas pagi, jeno. katanya ada quiz" jeno mengerang, enggan untuk terbangun dari tidurnya karena rasa lelah yang menyerang tubuhnya. semalam dia menyelesaikan tugas-tugas dan belajar sebelum mencari seseorang yang menjadi 'objek' nya.

"jenoo" jeno mengerang, perlahan membuka matanya karena merasa ada yang mengganggu tidurnya. ia berkedip kedip pelan, untung saja kamar  tidak dinyalakan lampunya jadi dia tidak langsung terkena kejutan ketika membuka matannya.

"jam berapa?" ia bergumam, ketika yeji sudah memastikan kalau jeno sudah terbangun dari tidurnya. yeji kemudian mengangkat kepalanya. tersenyum lega pria ini tidak terbangun dengan mood yang buruk. "jam enam, lo harus mandi jen. gue ngga mau tanggung jawab kalau lo sampai telat" yeji berujar sambil berjalan membuka gorden berwarna coklat gelap di  kamar mereka.

ia sekarang bisa melihat jeno yang tengah menempelkan kepalanya di bantal dengan berkedip-kedip mengumpulkan nyawanya, berharap agar nyawanya dapat terkumpul. yeji melihatnya gemas. tidak ada yang tahu apa pekerjaan asli pria di depannya jika melihat apa yang sekarang ia lihat. jeno berkedip kedip polos, bengong, dengan memakai hoodie kebesaran yang dia pakai.

"udah bangun?" yeji memastikan kembali, jeno yang tengah bengong sambil terduduk di kasur dan menguap menganggukan kepala. benar-benar memastikan jeno  sudah bangun, yeji kemudian melangkah keluar dari kamar membawa catokan dan hair dryer di tangannya membiarkan jeno berjalan menuju kamar mandi.

tidak butuh waktu lama untuk jeno selesai bersiap. ia memakai  kemeja berwarna coklat dengan celana bahan hitam, di bahunya ada ransel, tak lupa memakai kacamata dengan rambut yang sudah tersisir rapi dan parfum yang bisa yeji cium dari jarak yang cukup jauh karena memang wangi.

jeno membuka kulkas yang tidak ada isinya apapun, ia memilih untuk mengambil sekotak susu milik yeji. "lo masuk jam berapa?" yeji bertanya kepada yeji yang sedang mengatur rambutnya dengan sesekali dirusuhi oleh snowy. "jam sembilan" yeji menjawab tanpa menoleh karena sekarang ia tengah memegang catokan, memastikan rambutnya nampak cantik mempesona dihadapan teman-temannya.

"ya udah gue berangkat duluan, susunya gue minta satu" jeno kemudian berujar sambil memakai sepatu dengan kotak susu di mulutnya.

woof!

snowy mengomel begitu jeno membanting pintu karena berlari. husky tersebut kemudian melolong dan mengadu kepada yeji yang ditanggapi apa adanya oleh sang mami. sebenarnya keputusan yang bagus mereka mengadopsi snowy karena snowy benar-benar menjadi teman mengobrol yeji daripada jeno. iya, pria itu masih tidak berubah, masih saja introver menyebalkan yang selalu mengurungnya di kamar dan akan keluar di malam hari.

pukul delapan, yeji sudah siap untuk berangkat ke kampus. ia memakai sepatu dengan hak yang tidak terlalu tinggi, celana jeans berwarna biru tua dengan kemeja berwarna biru muda. ia menggerai rambut coklatnya yang sekarang dibiarkan hingga punggung, ah tak lupa outer yang ia sampirkan di lengan kiri bersamaan dengan tote bag yang dibawanya.

setelah memastikan snowy masuk ke kandangnya dan tidak akan merusuh di rumah, yeji kemudian keluar dengan membawa kunci mobil miliknya. iya, dia akhirnya memutuskan untuk membeli mobil untuknya sendiri, tidak, bukan dia yang membelikan mobilnya melainkan jeno. dia memberikan bmw berwarna pink ini sebagai kado kelulusan untuknya.

dan yeji menyadari kalau berkencan dengan jeno tidak sial-sial amat lah:)

yeji membantu apa yang yeji bisa dan jeno melakukan apa yang dia bisa. segampang itu. tidak ada yang berubah dari keduanya, kecuali ya hubungan mereka yang naik status dari tadinya roomate numpang menjadi pasangan kekasih walau dalam catatan mereka sudah menikah.

ngomong-ngomong masalah menikah, yang tahu hanya sepupu-sepupu jeno saja. bisa shock orang-orang kalau tau kalau yeji sudah menikah.

yeji dan jeno masih satu kampus dengan jalur masuk yang berbeda. jeno masuk melalui undangan sementara yeji melalui tes. mereka memutuskan untuk tetap tinggal disini karena apartemen yang mereka adalah tempat teraman untuk saat ini dan jika  mereka harus pergi untuk pindah itu akan membutuhkan waktu lama dan merepotkan.

jeno tentu saja seperti harapan orang-tuanya, dia mengambil kedokteran dan sekarang dia sedang berada di semester empat. sementara yeji, dia mengambil akuntasi. alasannya? jeno buruk dalam menghitung 'penghasilan' mereka dan boros dalam menghitung. sehingga nantinya yeji yang akan mengurus pembagian uang dari jeno ataupun ketika mereka-jeno dan sepupu nya bekerja.

alasan yang sangat dangkal namun sebenarnya sangat menyeramkan. tidak ada yang mau masuk ke perkumpulan keluarga yang memilih untuk menghabisi nyawa seseorang demi uang, yakan?

tapi disinilah mereka, hidup dengan nyaman berdampingan bahkan mereka memiliki anak yang tidak tahu apa-apa tentang pekerjaan orang tuanya. mereka bisa tidur dengan nyenyak tanpa peduli namanya akan dikejar oleh kepolisian karena mereka telah menyatakan kalau jeno sudah mati kala itu. iya, jaehyun berpura-pura membunuh mati orang yang ditukar posisinya dengan jeno.

mereka bergerak semakin leluasa dari tahun ke tahun. 

yeji memarkirkan bmw miliknya di parkiran fakultas kemudian melangkah menuju ruang kelas yang ada di lantai tiga sesekali membalas sapaan dari orang-orang yang mengenal dirinya.

"pagi amat, tumben" yeji menoleh ke arah seseorang yang masuk ke dalam lift, ia tersenyum dengan ramah. "iya kebetulan bangun pagi dan lagi gabut, jadi mending berangkat kesini" balasnya ramah kepada teman sekelasnya. ketika ia hendak  berbicara lagi, ponsel keluaran terbaru di tangannya bergetar pertanda ada pesan masuk yang langsung dia buka.

sayang
nanti makannya di kantin FEB aja, biar aku yang kesitu. jangan kecapean

"pacar lo ya?" yeji hanya mengangguk, tersenyum lebar sebelum memasukkan ponselnya ke dalam tas yang dibawanya.

semuanya tampak berjalan dengan normal, kan?

—————

the next book of double trouble. buku ini sedikit lebih ringan ngga banyak adegan gore kaya buku sebelumnya (ngga tau juga kedepannya sih :p) tapi disini bakal fokus ke hubungan jeno dan yeji setelah udah jadi pacar

buku ini akan aku update setelah aku senggang ya karena aku bakal istirahat sejenak dari menulis. jangan lupa follow aku buat tau aku ngirim sesuatu di board kalian ya!

see you !

jangan lupa untuk tinggalkan jejak disini ya bestie! thank you for reading💗

Loving Living Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang