"gimana rasanya masuk penjara?" jeno mendengus ketika istrinya sendiri yang menjemput dirinya keluar dari kantor polisi. jeno mengangkat bahu, menyibakkan rambut berwarna pink nya sambil mencari cari di meja dashboard.
"ngantuk, gue ngga tidur semaleman" jeno berujar sambil menguap. "gue pinjem ya, risih juga rambut gue diponi begini" jeno mengambil sebuah bando yang ia dapatkan dari dashboard mobil sang istri kemudian memakainya yang langsung disambut gelak tawa.
"lucu banget sumpah, muka lo jadi malah mirip sama snowy" gelak yeji saat melihat wajah jeno. ngomong-ngomong tentang snowy, anjing itu sekarang sudah tidak lagi tinggal bersama mereka. snowy sekarang dipelihara oleh mark dan maminya mengingat anjing itu sangat aktif dan membuat maminya khawatir karena anjing itu berlarian sepanjang apartemen dan membuat mertuanya khawatir terhadap yeji yang bisa saja terjatuh karena ulah snowy yang terlalu aktif
ya walaupun snowy harus ada drama dipisahkan dari yeji. jadi mau tidak mau yeji dan jeno hanya berdua di rumah.
"buset lo beneran ngga tidur?" yeji melirik jeno yanng sekarang malah meminum kopi yang merupakan milik yeji. jeno menganggukan kepala. "like i said" ia menjawab acuh.
"kenapa?"
"antisipasi aja biar wajah gue ngga dilihat sama orang. anter gue ke rumah aja, gue mau tidur sebelum ke kampus" jeno berujar sambil menyandarkan kepalanya ke kursi mobil.
"awas kebablasan lo. ngga ada yang bangunin soalnya" yeji berujar kepada jeno yang menguap. suaminya ternyata benar tidak tidur dilihat dari kantong matanya yang sudah seperti digigit tawon.
yeji meminggirkan mobilnya di depan kawasan apartemen mereka. jeno melepas bando milik yeji sambil menguap. "gue tidur. bilangin kalau ada yang nyari gue dan gue lagi afk" ujarnya. yeji hanya menganggukan kepala membiarkan suaminya keluar dari mobil sembari berjalan dengan terhuyung-huyung sebelum menjalankan mobilnya menuju kampus.
***
"sorry gue ngga bisa dateng ke nikahan lo" yeji yang tengah menyelesaikan makalah di taman fakultas menoleh ke arah hyunjin yang menghampiri dirinya dengan dua bungkus nasi padang. "gue beli di depan kalau lo curiga" hyunjin menambahkan.
yeji segera menyimpan pekerjaanya, melihat ke arah nasi padang yang diberikan oleh hyunjin. "thanks" ujarnya setelah melihat tidak ada yang berbeda dengan nasi padang yang dibeli oleh hyunjin.
"santai" yeji mengunyah nasi padangnya. "emang tertutup juga acaranya. tau sendiri laki gue keluar kalau penting doang" yeji menjawab santai. "ayah gimana?"
hyunjin mengangat bahu. "masih ada di rumah sakit. belum sadar. keluarga besar ya ikut-ikut marah besar ke ayah. ibu juga marah karena ayah selingkuh" hyunjin menjawab apa-adanya.
"lo?"
"gue kenapa?" hyunjin bertanya setelah menelan nasi di mulutnya.
"lo ikutan marah atau ngga?" yeji bertanya sambil menggigit ayamnya. hyunjin menganggukan kepala. "kalau ayah ngga masuk rumah sakit, gue bisa jamin bogeman gue kena di pipi kanan kiri nya biar kapok"
yeji hanya tersenyum tipis. ia tidak mau berkata apapun lagi karena ia sendiri tau kalau ini ulah siapa. ya siapa lagi kalau bukan suaminya?
"gimana rasanya?" yeji mengangkat alisnya mendengar pertanyaan hyunjin yang ambigu. "enak" jawabnya sambil mengangkat ayamnya.
hyunjin berdecak memutar matanya. "bukan ayamnya, dongo. maksudnya gimana rasanya hamil gitu"
"ya lo ngomong ga jelas" yeji membalas tidak terima. ia kemudian membuang tulang ayam ke tempat sampah. "ya gini gini aja, pagi muntah, siang makan banyak, malem pegel gabisa ngapa-ngapain. untung laki gue walau diem begitu bisa cosplay jadi tukang pijet kalau malem"
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving Living
FanficHidup Javier dan Natasha berubah setelah mereka berusaha untuk menjauh dari 'pekerjaan' mereka tepat pada waktunya. Namun, apakah hidup normal bagi mereka bisa didapatkan?