Bab 17

195 24 0
                                    

Di pagi hari..

di kamar shani tentunya, pemilik kamar itu sudah terbangun dan kini tengah mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu jika nanti harus membangunkan gadis di sebelah nya lagi.

Setelah cukup tersadar dari alam mimpinya shani mendekat menepuk pelan pipi gadis yg berstatus sebagai kekasih nya.

"Ge"

"Ge, bangunn"

Guncangan di lengan gracia yg cukup keras tak juga membuat gadis itu terusik.

Shani berhenti dia hanya diam menatap gracia dari samping membiarkan waktu berlalu 5 menit lagi, dia berfikir mungkin memang secapek itu.

Shani frustasi tak ada ciri ciri pacar nya akan bangun lalu tak lama shani bangkit untuk mandi, membangun kan gracia juga menguras tenaga dan kesabaran.

Waktu terus berjalan menunjukan sebentar lagi jam 7 bahkan shani sudah rapi dari atas sampai bawah dan selama itu juga seorang gracia belum juga terbangun.





"GRACIAAA BANGUNN"




Gracia langsung berdiri linglung seperti orang yang habis minum. suara cempreng dari shani memang tak ada duanya, selalu berhasil.

"Huhhh shan kamu mau bunuh aku" Ucap gracia menatap shani kesal

"Sumpah aku kayak habis lari maraton"

Gracia yang mulai ingin duduk kembali seketika tidak jadi ketika matanya bertabrakan dengan jam alarm shani.

"ANJIRR TELAT, GRACIA GOBLOK"

Gracia lari terbirit-birit menuju kamar mandi. shani hanya bisa menahan tawanya ketika gadis itu tertabrak di tembok dengan menampilkan wajah kesal nya.

"Lucuu" Batin shani.

Sembari menunggu gracia, bersih bersih. shani berinisiatif mempersiapkan kebutuhan gracia mulai dari baju hingga tas ransel beserta kawan kawan nya.

Karena gracia tidak langsung pulang malam itu dia dicegat oleh keynal dan shani. dan mau tidak mau gracia menginap dan bahkan satu kamar dengan shani.

Setelah siap semua nya bahkan gracia sudah rapi, sedikit. Keduanya turun ke lantai dasar menuju mobil gracia yang memang sudah terparkir didepan. mereka tidak sarapan karena waktu sangat mepet dan keynal juga sudah berangkat ke kantor nya.

Jika menanyakan tentang callie anak itu juga ikut bersama bundanya mengapa tidak tinggal di rumah saja, dan bersekolah. jawabannya adalah callie anak mami, itu saja.





Di parkiran sekolah yang cukup besar terlihat baru saja dua orang siswi menuruni mobil jazz berwarna putih. keduanya memang jenis kelamin yang sama namun yang menjadi perbedaan nya, yang satu nya rapi lengkap dengan antribut dan satunya lagi urakan.

Terlihat dari kancing baju teratas terbuka dan kerah seragamnya kosong, sepi. seperti hari² ku tanpanya... Dan baju yang keluar begitu saja dari rok span nya.

"Greshann" Teriak seseorang

Mereka berdua berbalik mencari asal suara itu, ternyata chikara yang mulai berjalan mendekat, sepertinya mereka juga baru saja tiba.

Ara menepuk pelan bahu gracia.

"baru sampe lo" Tanya ara

"Iyanih barusan, lo sendiri kenapa? Tumben telat" Ucap gracia

"Biasaa naikin rank" Ucap ara

Gracia hanya ber-oh saja.

Mereka berdua berjalan di belakang sedangkan pasangan mereka berdua berjalan didepan ntah apa juga yang mereka bicarakan, sampai tiba didepan kelas shani dan chika, gracia dan ara langsung pamit untuk segera masuk ke kelas mereka.

GrshnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang