"Shan" cegat ayahnya pada shani dan gracia, mereka berdua akan pergi malam ini seperti pembicaraan mereka di telpon.
"Knp yah" tanya shani. keduanya berjalan ke sofa yang ayahnya tempati.
"ayah ingin bicara sama kalian"
Shani menurutinya, gracia sudah terlihat tidak nyaman dengan situasi seperti ini. Melihat tatapan dingin dari camernya itu membuat pikiran gracia semakin tidak karuan.
"Jangan jangan"
"Ceritakan pada ayah apa yang kamu lakukan sewaktu camping tempo hari"
"Dengan jelas tanpa ada nya KEBOHONGAN!"
Deg..
Seperti petir yang menyambar, kini hati Shani penuh dengan rasa cemas. dia mengangkat kepalanya menatap sang ayah takut², hingga tak lama ayahnya itu tiba tiba meneteskan air mata yang tak dapat shani tutupi lagi.
"Maaf" Hanya itu yang dapat shani katakan dengan sisa tenaga nya, gracia berinisiatif mengelus punggung kekasihnya guna merilekskan pikiran dan hati gadis itu.
"Siapa pria itu shani"
"SIAPA!!" lanjutnya sesekali menghapus sisa air mata yang malah hanya bertambah.
"V-itt-"
"Vito om" itu gracia, bukan dia ingin ikut campur masalah anak dan ayah tetapi melihat kondisi pacar nya itu sebisa mungkin ia menjawab.
"Oh jadi vito anaknya bram"
"Vito?, hm.. Sepertinya saya tau"
Mereka terdiam, namun sesaat kemudian keynal kembali berbicara.
"Gracia"
"Iya om?" Jawab gracia yang kali ini sedikit lebih berani menghadapi seseorang di hadapannya ini yang mungkin setara dengan ayahnya.
"Jangan panggil saya om ayah saja"
"Baik" Gracia mengangguk patuh.
"Seperti yang saya tau vito melarikan diri bukan?"
"Iya benar"
"Jadi untuk pencarian vito, ayah andalkan kamu gracia"
"bukan saya tidak pandai, hanya saja saya ingin lihat kemampuan mu. hitung hitung latihan mu untuk menjadi menantu saya"
Ucapan dari keynal membuat gracia semakin yakin untuk segera mengikat shani, supaya ketika sudah waktunya tidak ada lagi keraguan antara kedua belah pihak.
"Jadi, shani sudah mengandung?" tanya keynal
"Sudah masuk seminggu yah" Jawab shani.
Keynal mengangguk, sambil meneguk kopi hitam yang berada di atas meja berbentuk persegi.
"Bunda mu sedang ke rumah kakek"
"Pantas shani ga liat, berapa lama?"
"dua tiga hari mungkin" jawab keynal.
