Pagi hari pun tiba, seperti biasa shani akan menunggu gracia datang menjemput nya, berhubung masalah yang ia hadapi kemarin shani belum memberitahu keluarga nya tentang masalah itu.
Setelah mendengar suara kendaraan gracia segera gadis itu menuju kekasihnya.
"Tumben bawa motor" Ucap shani setelah memakai helm yang di pakaikan oleh gracia sendiri.
"Mau dipeluk kamu lah" Jawab gracia tersenyum di balik helm full face nya sehingga senyuman itu tak dapat shani lihat.
"Bisa aja udah ah ayok"
"Oke tuan putri lets goo" Ucap gracia lalu mengendarai motornya.
Berapa saat kemudian motor yang di tumpangi gracia dan shani sudah terparkir rapi di parkiran sekolah nya.
Sebelum turun gracia berbincang sedikit dengan gadisnya itu.
"Sayang pulang sekolah kita ke rumah sakit dulu yah, mastiin kalo kamu emang bener hamil atau ngga" Jawab gracia yang mendapat anggukan dari shani.
"Oh iya ge aku belum berani ngomong sama orang tua aku" Ucap shani sedih.
"Udah gausah kamu pikiran semua itu aku yang urus, okee" Ucap gracia menyakinkan gadis itu sambil mengusap perut shani.
"Dedek kecil baik baik didalam yah" Ucap gracia yang seolah dia berkomunikasi dengan janin itu.
Shani tersenyum melihat interaksi kecil dari gracia dan anaknya itu.
Tak ingin berlama-lama shani dan gracia akhirnya menuju kelas masing-masing, menunggu bell masuk segera berbunyi.
Dikelas shani, gadis itu langsung menuju mejanya yang terdapat sahabatnya tengah disana.
"Eh shan lo baik baik ajakan"
"Iya shan kita khawatir banget, maaf yah kita langsung pulang"
"Gw ga kenapa kok chik, cha santai" Ucap shani tapi dia tengah mencari sahabatnya yang satu lagi.
"Ashel mana kok ga ada" Tanyanya.
"Biasa lah shan tuh anak lagi nongkrong di kantin bareng adel" Ucap marsha.
"Oh kirain ga sekolah"
>>>>>>>
Akhirnya waktu bell istirahat sudah berbunyi yang menandakan waktunya mengisi kembali energi yang sudah terkuras.
Dikantin, tepatnya di meja gracia cs, meja mereka kali ini diisi oleh empat orang lagi, siapa lagi kalau bukan shani cs.
"Mau pesen apa sayang" Tanya gracia pada shani.
"Terserah" Jawab shani se adanya, ntahlah bawaan hamil mungkin.
"Bi" Panggil gracia pada penjual di sana.
"Iya neng kenapa" Tanya penjual itu.
"ada menu terserah ga" Ucap gracia, yang lainnya hanya mampu menahan tawanya.
"ge.. Aaa tau ah kamu pagi pagi udah bikin aku emosi" Kesal shani tapi anehnya dia malah bersandar pada gracia.
"Hehehe maap yang, yaudah bi nasgor aja minum nya air putih" Pinta gracia pada bibi itu, yang langsung beranjak dari sana.
"Eh gre si oniel bilang katanya vito kabur kemungkinan besar dia ga di indo" Saut adel tiba tiba.
"Kok si oniel ga bilang apa apa" Heran gracia.
"Gimana bilang njir hp lo kan selalu di silent gimana sih" Kesal ara.
"Oh iya iya lupa gw" Ucap gracia tertawa bodoh.
Tak lama dari situ pesanan mereka pun jadi, segera mereka memakan nya dengan nikmat.
Setelah makan mereka memisahkan diri ke kelas nya masing masing, karena bell masuk sudah berbunyi.
Singkat cerita waktu sudah menunjukkan pulang, dimana akan ada lautan manusia yang berbondong menuju parkiran.
Gracia sudah berada di parkiran bersama sahabat nya 5 menit yang lalu, mereka akan pulang berpasangan seperti yang sudah dibicarakan sewaktu di kantin tadi.
Terlihat dari kejauhan shani cs berjalan menuju pasangan nya masing masing, tetapi Untuk chikara masih tahap pdkt.
"Ayok mas" Ajak shani pada saat mereka sampai di parkiran.
"Ayok tuan putri" Ucap gracia meladeni candaan shani, serius juga gapapa🤣.
"Kita duluan yah" Pamit greshan lalu gracia melajukan motornya.
"Mau langsung pulang cha" Ucap zee pada pada marsha.
"Ga deh kita ke mall dulu" Jawab marsha.
"Oke deh, chikara duluan yah" Ucap zee pada keduanya lalu melajukan motornya.
Setelah pasangan zeesha pergi, tinggal lah pasangan chikara yang entah kenapa belum bergerak menuju pulang.
"Chik/ra" Ucap barengan chika dan ara.
"Lo duluan aja ga papa" ucap chika.
"Huhhh oke dengerin gw...,chik ini mungkin yang kedua kalinya gw ungkapin perasaan ini..jujur hati gw masih buat lo sampai sekarang gw ga tau jawaban lo nanti apa"
ara berhenti sejenak, di ambilnya tangan chika lalu ia genggam se lembut mungkin.
"lo mau ga jadi pacar gw, gw maksa lo kok, lo boleh jawab ngga atau iya itu hak lo,.. So lo mau jadi pacar gw" Ucap ara yang menatap dalam mata coklat chika yang indah itu.
"Jujur ra saat kamu selalu luangin waktu buat aku, aku jadi berfikir mungkin benar ini yang dinamakan jodoh"
"Jadi.. Yah aku mau jadi pacar kamu" Lanjutnya sambil tersenyum.
Ara tak bisa menahan tangis bahagia nya, ia langsung menarik tubuh chika untuk Dipeluknya.
"Makasih chik penantian ku selama kurang lebih 3 tahun akhirnya terbalaskan"
"Makasih"
Chika menatap dalam mata ara mengisyaratkan bahwa belum sah jika tidak melakukan cap bibir🤣🤣🤣
Seakan tau fikiran chika, ara mendekatkan wajahnya ke arah chika, gadis itu langsung menutup matanya menunggu aksi ara selanjutnya.
Cupp. !
Bibir keduanya menyatu menunggu siapa yang memulai nya, akhirnya ara yang memulainya. Lidahnya memaksa masuk ke dalam mulut chika, hingga seterusnya....!
*hello to my prend😀🙌
Gimana masih nungguin ga?
Makasih banyak juga yah buat yang udah baca.
Untuk kedepannya mungkin cerita ini akan hiatus dulu.. Ga lama kok janji
See...