08. Kehidupan yang Berulang

86 26 141
                                    

🌸🌸🌸🍃🐖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸🍃🐖

[PERINGATAN: perundungan (bullying), makian, kata-kata kasar. Jangan menormalisasikan perilaku bully. Be kind. Bijaklah dalam membaca.]

.
.

Bukan hari yang ditunggu-tunggu, sebenarnya, hari ini oleh Shou.

Hari pertama sekolah.

Memangnya apa yang kau harapkan dari Kamiya Shou yang bahkan di sisa liburannya saja ia gagal menjalankan seratus persen programnya untuk diet. Murai Fumio di negeri Paman Sam pun tak habis pikir. Remaja blasteran itu sampai mencak-mencak dan menggelegarkan amarahnya pada Shou di telepon.

"Kalau kau tak serius dengan dietmu, aku tak mau membantumu lagi, bedebah!"

Itu adalah kata-kata pemungkas Fumio sebelum remaja itu mogok mengirimkan pesan untuk Shou sejak beberapa hari lalu. Maka setelah itu, Shou memutuskan untuk serius dengan program dietnya. Setiap subuh, ia bangun pagi dan melakukan jogging keliling komplek—yah, meskipun hanya bertahan sekitar dua jam dan lebih banyak berjalan ketika tubuhnya merasa tak kuat.

Shou juga sudah berhenti makan makanan berminyak dan makanan manis.

Setidaknya dengan membiasakan diri berolahraga setiap hari, tubuhnya terasa lebih segar. Berat badannya pun sudah mulai mengalami pengurangan beberapa kilogram. Belum mencapai target, tetapi paling tidak dirinya ada perkembangan.

Lalu di sinilah ia berjalan menuju sekolah barunya. SMA Miushima. Tidak seorang diri seperti dua tahun belakangan, melainkan bersama Uno Yukari.

"Bukankah sudah kukatakan untuk tidak berjalan bersamaku, Yu-chan?" ungkap Shou terus terang.

Gadis itu, semenjak mengetahui fakta kalau Shou ingin menjadi idol, selalu berkata jika dirinya akan mendukung penuh dan akan selalu berada di sisi Shou. Gadis itu juga terkadang masih penasaran mengenai 'khas kelulusan' SMP Miushima yang tidak masuk akal sampai membuat Shou babak belur—yang tentu saja, tak Shou beritahukan sebabnya.

"Memangnya kenapa?" Yukari menggembungkan pipinya kesal. "Kan sekolah kita sekarang sama."

Jawaban gadis itu ada benarnya. SMP mereka mungkin tidak sama, Yukari dulu bersekolah di SMP swasta khusus murid perempuan, tetapi SMA mereka kini sama, terletak tak jauh dari rumah mereka. Oleh karena itu, mereka sekarang berjalan bersama menuju gedung sekolah yang akan mereka habiskan selama tiga tahun ke depan, sama halnya dengan murid-murid SMA Miushima di sekitar mereka yang pula sedang menuju sekolah.

Namun, rasanya ada yang mengganjal ketika Shou mendapati tatapan dan bisikan rendah yang berasal dari murid-murid itu, yang sepertinya ditujukan kepadanya.

Ah, ia sudah biasa akan hal itu. Akan tetapi, mengingat dampak yang dapat mengenai gadis di sampingnya, Shou jadi merasa tak bisa tinggal diam.

Maka sebelum benar-benar mencapai gerbang sekolah, Shou mendadak berhenti. Yukari di sampingnya pun ikut berhenti dan seketika dia menolehkan wajahnya yang kebingungan.

Become An Idol Like You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang