🌸🌸🌸🍃🐖
Satu minggu pun telah berlalu. Tak seperti biasanya, gedung olahraga SMA Miushima tampak lenggang dikarenakan hari ini klub voli memiliki kegiatan di luar sekolah. Sekumpulan anak basket dengan jerseinya yang terang pun tengah bersiap-siap memasuki lapangan.
"Kau serius, Kapten, menerimanya bergabung ke dalam klub?" tanya salah satu anggota basket, nyaris berbisik, kala Shou sedang berbincang dengan pelatih dan manager untuk melakukan pendaftaran.
"Memangnya kapan aku pernah bercanda?" tanya balik Jun, alih-alih menjawab.
"Hampir setiap hari Kapten melakukannya!" ucap serentak anak-anak tim basket SMA itu, sedikit menimbulkan kegaduhan, sampai-sampai Shou dan dua orang yang sedang bersamanya menoleh kaget.
Remaja berkacamata di antara mereka lantas berkomentar. "Tapi anak itu sama sekali tidak meyakinkan, Kapten. Lihat saja badannya yang... ugh."
Anggota klub basket di sekitar, sontak menoleh ke arah Shou.
Jun terbahak. "Memangnya kalian tega menolak orang yang sudah membersihkan lantai gedung olahraga ini? Lagipula dia ingin bergabung dengan kita hanya untuk berolahraga. Sama seperti tujuan kita kan?"
Memang betul apa yang dikatakan Tamaki Jun. Lantai gedung olahraga yang bersih dan berkilau yang sedang mereka tapaki adalah hasil mengepel Shou sebelum para anggota klub basket berkumpul di sini.
"Karena hari ini adalah jadwal klub basket yang membersihkan lantai gedung olahraga, jadi tugas pertama Shou-kun adalah mengepel lantai gedung olahraga ini."
Itulah yang Jun ucapkan sebelum Shou melakukannya dengan suka cita. Selain lantai, tumpukan bola basket berdebu yang ada di dalam gudang juga sudah Shou lap satu-persatu hingga membuat bajunya berkeringat, padahal latihan klub belum dimulai.
Tak beberapa lama kemudian, kegiatan klub basket pun dimulai. Kamiya Shou beserta orang-orang baru yang lain dikenalkan sebagai anggota resmi klub.
"Selamat bergabung, para anggota baru! Silakan perkenalkan nama dan motivasi masing-masing untuk mengikuti klub basket ini."
Usai sambutan kecil dari sang ketua, satu-persatu, para anggota baru pun memperkenalkan diri. Saat tiba giliran Shou, wajahnya yang tadinya menunduk lantas terangkat dengan kaku. Dadanya pun membusung meskipun tidak terlalu kelihatan karena lemak pada tubuhnya.
"Terima kasih atas sambutan hangatnya, para senpai dan teman-teman semua!" Shou cukup gugup. Ia merasa dapat mengendalikan diri sebenarnya, tetapi tanpa sadar, ia justru melantangkan suaranya. "Maaf karena tubuhku yang besar! Tapi aku bertekad untuk menurunkan berat badanku dan menaikkan tinggi badanku! Itulah tujuanku bergabung dengan klub ini!"
Para anggota basket mulanya saling pandang, keheranan. Namun berikutnya tawa mereka justru pecah yang dibarengi dengan tepuk tangan dan sorakan hangat.
Mendengarnya, Shou jadi merasa terharu.
Latihan pun dimulai dengan pemanasan dan berlanjut dengan latihan basket di lapangan: pertandingan anak baru, baik kelas satu dan kelas dua yang baru bergabung. Selain senior, pelatih pun ingin mengetahui batas kemampuan yang dimiliki para anggota baru yang berjumlah 12 orang. Tergolong banyak bagi klub yang tidak memiliki tujuan untuk masuk ke dalam peta pertandingan nasional--mungkin karena itu, banyak dari mereka yang berminat dan menjadikan basket sebagai olahraga semata.
Setelah menghabiskan belasan menit dengan hanya menonton dari pinggir lapangan, Shou yang tadinya duduk bersama segelintir anak baru pada akhirnya mendapatkan giliran untuk unjuk gigi,
--tadinya memang ia berpikir demikian. Apalagi seminggu belakangan Shou sudah menambah waktu olahraganya demi mempersiapkan diri untuk menjadi anggota klub basket. Namun sayang seribu sayang, kehebatannya di lapangan hanya tertinggal dalam bayangannya saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Become An Idol Like You!
Novela Juvenil[17+] Pertemuan Shou dengan gadis yang ia kenal dengan nama Aimi, membuat remaja laki-laki itu pada akhirnya mempunyai sebuah tujuan hidup. Ia ingin menjadi idol seperti Aimi yang ia klaim sebagai cinta pertamanya. Untuk meraih ambisinya, Shou yang...