Bab 15

276 8 0
                                    

Annyeong yeorobunn 👋🏻 welcome di chapter terbaru aku 😁🙌🏻

Sebelum itu ayo vote ❤️🔥 sebanyak banyaknya dan jangan lupa kalian bisa share cerita ini ke teman,kerabat,atau yang lainnya 🙌🏻
______________________________________


🌹~ Happy reading ~🌹

Keesokan harinya di rumah keluarga Wijaya Pratama mereka semua tengah bersantai di ruang tv karna tak ada kegiatan dihari libur ini

Si sulung tengah rebahan di sofa panjangnya dan Andra tengah tiduran dengan paha Abigail sebagai bantalannya, itu tak masalah bagi Abigail yang terpenting adiknya nyaman

Dilanjut dengan rangga,Angga,Devan,dan Juan mereka berempat sedang asik bermain uno kartu untuk menghilangkan kejenuhan

Dan dua bungsu siapalagi kalau bukan Lea dan leo, mereka berdua sedang asik membantu bundanya menanam bunga mawar di taman belakang

Lalu dimana ayah dari kedelapan anak itu??

Pertanyaan yang bagus, dimana ayah mereka?? Kenapa tidak bergabung dengan keluarganya?

.
.
.
.

"Bunda pupuknya dimana??" Tanya Lea

"Itu di dekat lemari piring coba kamu ambil sama sekopnya sekalian" jawab bunda

"Sini gw bantu dek" ucap Leo

"Eh? Yaudah makasih" balas Lea

🫒🫒🫒

"Ini pupuknya Leo?" Tanya Lea

"Iya kali, bawa aja tapi sekopnya dimana dah??" Ucap Leo kebingungan

"Coba tanya abang" usul Lea

"Jauh gw males kesananya mending ke ayah aja" ucap Leo

"A-ayah?"

"Iya ayah, itu di meja makan lagi main laptop" ucap Leo sambil menunjuk ke meja makan dimana ayahnya berada

"O-ooh yaudah bentar"

"Iya buruan"

Lea ingin sekali jujur pada Leo kalo ia masih takut untuk bertemu sang ayah setelah kejadian semalam

Tapi Lea takut untuk mengatakannya dan daripada ia mengangkat satu karung pupuk organik yang agak besar lebih baik ia memanggil ayahnya dan menanyakan dimana sekop berada bukan?? Itu lebih gampang baginya karena tak perlu menyeret karung yang besar dan berat ke taman belakang

Dengan keberanian yang masih diselimuti ketakutan Lea sedikit demi sedikit menghampiri ayahnya yang kini tengah bersantai di meja makan dan ditemani oleh secangkir kopi hangat dan bolu buatan bundanya, serta jangan lupa laptop kerjanya

"A-ayah" panggil lea

Diam

"Ayah" panggil Lea sekali lagi berharap ayahnya menjawab panggilannya

Namun ternyata Lea salah ternyata ayahnya masih asik bermain laptop di depan mata Lea padahal jarak Lea dan ayahnya dekat tapi mengapa ayahnya tak menjawab panggilannya Lea?? Apa ayahnya masih marah??

Jujur Lea sedikit sedih karna ayahnya masih marah padanya setelah kejadian kemaren,

Karna tak mau berlama lama Lea segera pergi dari meja makan dan menyusul bundanya berasa, namun sebelum itu Lea sempet berbicara pada ayahnya

"M-maaf kalo meng-mengganggu k-kerja ayah... L-lea hanya ingin tanya s-sekop dimana d-dan ayah sepertinya te-tengah sibuk j-jadi maaf-maafkan aku" ucap Lea lalu pergi kembali ke taman belakang

"Tunggu!" Satu kata keluar dari mulut sang ayah

Lea berhenti

Ya, berhenti

Gugup?

Ya, gugup

Itu yang dirasakan oleh Lea

"Lea ayah sedang bicara padamu!" Ucap ayah dengan tegas

"I-iya ayah" Lea menunduk dan kembali menghampiri ayahnya dan duduk di depannya

"Ada apa?" Tanya ayah to the point

"Cu-cuma tanya sekop ayah taruh dimana" jawab Lea

"Digudang belakang pintu gudang" ucap ayah

"Makasih" ucap Lea

🌷🌷🌷

"Bunda ini sekopnya" Lea pun memberikan sekopnya ke sang bunda

"Makasih sayang"

"Sama sama bundaa"

"Bun Leo capek hehe Leo undur diri dulu ya bund" ucap Leo

"Hiliih si abang katanya LAKIK" ucap bunda terkesan nyindir

"Bunda mahh gitu kan Leo manusia juga bukan Ultraman" ucap Leo

"Kamu ini bisanya jawab Mulu, yaudah sana ngumpul sama abang abangmu biar ini bunda sama Lea yang nerusin" ucap bunda

"Makasih bunda ku" ucap Leo dan pergi masuk kedalam rumah

***


Hai hai haii 🙌🏻👋🏻
Gimana kabar kalian para enjina?
Semoga sehat wal-afiat ya...
Dan, gimana untuk chapter ku yang ini?? Tolong beri apresiasi kalian berupa vote dan komen yaww ❤️🔥

Jujur akakhir akhir ini sibuk, aku kira cuma tour sekolah ternyata aku juga mau ada acara pembagian raport 😱😱

Disini udah ada yang ngambil raport belum??

Semoga nilainya memuaskan ya...

Jangan patah semangat okey? Nilai hanyalah sebuah angka yang tak perlu di bangga banggakan

Tetapi perjuangan lah yang harus di banggakan karna tanpa ada nya perjuangan maka tak ada yang namanya nilai atau hasil bukan??

Maka dari itu semoga kalian semua termasuk author terbebas dari ceramahan emak' 😁🤲🏻🤫



Padahal Sabtu tapi deg deg-annya skrg kan aneh :')

Segini dulu papayy~

TBC~

Possesive Brother Enhypen [S1&S2] COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang