02. Rivalove

3.5K 241 2
                                    

Waktu terus berlalu dengan Jeno yang tidak bisa melupakan rivalnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu terus berlalu dengan Jeno yang tidak bisa melupakan rivalnya itu.

Jeno lulus SMA dengan perasaan yang hampa, kosong dan tidak bersemangat seperti dulu.

Jeno tidak lagi minat bersaing dan mengikuti perlombaan apapun itu.

Karna lawannya bukan Jaemin.

Bahkan primadona yang dulu ia incar dengan Jaemin saat mendekatinya saja Jeno acuhkan.

Tidak ada tantangannya karena tidak ada Jaemin.

Belum lagi perasaan bersalah dan takut kalau keadaan Jaemin terakhir kali dan pindahnya Jaemin itu adalah karna kejadian malam itu.

Jeno akui malam itu ia 60% sadar dengan apa yang ia lakukan, dengan siapa yang menjadi partner seks-nya itu.

Tapi ego ingin mengalahkan Jaemin lebih tinggi.

Ia tidak menerima kenyataan kalau malam itu dia benar benar di buat bernafsu oleh rivalnya sendiri.

Hingga Jeno pergi ke suatu kota ikut orang tuanya perjalanan bisnis.

Karna Jeno sudah di ajarkan oleh orang tuanya berbisnis setelah lulus SMA sembari kuliah.

Di kota tersebut, Jeno berjalan jalan di waktu senggang dengan Ayahnya.

Dan di perjalanan ia melihat seseorang yang familiar.

Orang tersebut menggunakan seragam berwarna kuning dengan gambar makanan di belakangnya, mengendarai motor dengan boks di belakang motornya.

Delivery yang bertugas mengirim makanan itu adalah orang yang sangat ia kenali.

Jaemin.

Rivalnya.

Orang yang berhasil membuatnya kehilangan semangat hidup entah kenapa.

Jeno meminta ayahnya untuk mengikuti Delivery makanan tersebut.

Lalu Jeno mencatat tulisan yang tak lain adalah alamat yang tertera di boks itu.

Sampai pada saat Jeno sampai di apartemen yang ayahnya sewa itu untuk beberapa hari ke depan sampai urusan bisnis itu selesai.

Pada sore harinya, Jeno memesan makanan yang ada di tempat Jaemin bekerja itu.

Daan saat makanan sampai, sesuai dengan keinginan Jeno.

Si pengantar adalah Jaemin.

Jaemin terkejut bukan main dan segera ingin pergi.

Tapi Jeno dengan cepat menarik Jaemin dan membawanya masuk ke dalam apartemennya, tak lupa mengunci pintu.

Flashback

"Biarkan aku keluar Jeno! Aku harus bekerja!" Ujar Jaemin yang saat ini berusaha untuk keluar.

RIVALOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang