Benar firasat Jeno.
Dia malam ini tidur di luar, di sofa yang ada di lantai atas itu juga.
Lantai yang sama dengan kamar mereka.
Jisung tadi udah ketiduran, jadi tidak bisa meminta bantuan pada Jisung.
Jeno juga tidak mau membantah Jaemin tadi karena takut berisik.
Ia tidak tega membangunkan Jisung walau sebenarnya bangunnya Jisung itu adalah penyelamat untuknya.
Biasanya Jisung kalau mau tidur itu nyariin Buna atau Papa nya, harus ada kedua-nya saat dia mau tertidur.
Kini Jeno sedang mengirim pesan pada Jaemin.
Mencoba membujuk.
"Yaah di read dong.. tega bener si Jaemin.." ujar Jeno lirih sembari menaikkan selimutnya itu.Selimutnya memang hangat, tapi beda aja rasanya sama kehangatan yang tercipta di kamar.
Satu selimut untuk tiga orang.
"Lain kali, kalau mau ngomong gitu liat situasi"
Jeno terperanjat kaget dan segera mendudukkan dirinya dan menatap Jaemin yang kini ada di hadapannya.
"Iya lupa, kan udah minta maaf tadi" balas Jeno.
"Minta maaf, tapi tadi di ulangi lagi kan?!" Tanya Jaemin.
Jeno mengangguk.
"Jisung itu lagi baru belajar bicara, takutnya nanti perkataan yang tidak pantas di serap oleh Jisung dan ia ingat.
"Memangnya kamu mau Jisung bicara yang gak pantas kayak gitu?" Tanya Jaemin.
Jeno menggeleng.
Jaemin menghela nafas.
"Ya udah ayo tidur, besok mau meeting benar?" Tanya Jaemin.
"Iya, di sini gak bisa tidur" jawab Jeno sembari beranjak dari sana mengikuti Jaemin yang kini sudah berlalu menuju kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVALOVE
FanfictionMenceritakan tentang dua orang yang selalu bersaing dari zaman bersekolah. Hingga salah satunya menghilang karena kesalahan yang mereka perbuat. Di tahun-tahun, berikutnya mereka di pertemukan lagi oleh takdir. Namun pertemuan mereka bukan sebagai...