12. Rivalove

2.3K 197 5
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukkan pukul 19.10 Jisung tidur lebih awal karena habis menyusu.

Jeno belum bisa meyakinkan Jaemin, dan dia juga belum mendapatkan cara.

Ia juga sudah menghubungi Tito untuk meminta bantuannya mencari solusi, tapi besok akan Tito dulu yang datang dan memberi penjelasan pada Jaemin.

Karna Tito pun mengaku mendengar pembicaraan Jeno dengan Yola.

Dan Jeno mendengarkan langsung pembicaraannya dengan Tito itu pada Jaemin.

Jaemin mendengar, tapi dia tidak percaya seratus persen pada Tito, karna bagaimana pun Tito itu adalah teman Jeno.

Bisa saja mereka berkompromi untuk membohonginya kan?!

Dan sekarang Jeno masih berusaha meyakinkan dan membujuk Jaemin.

"Jaem kamar yuk" ajak Jeno.

Jaemin yang sedang menonton televisi itu mendelik menatap Jeno.

"Sendiri aja sana! Orang masih mau nonton!" Ketus Jaemin.

"Iya, temenin, nanti Jisung bangun loh Jaem" ujar Jeno.

"Ya kan udah bener tadi, aku nidurin Jisung, terus kamu yang jagain! Ngapain kamu juga ikut ke sini?!" Tanya Jaemin kesal.

"Gapapa, gak seru aja sendirian di kamar" jawab Jeno.

"Tenang aja, bentar lagi aku pergi kok sama Jisung, kamu bisa minta temenin tuh sama Yola di kamar" balas Jaemin.

"Astagfirullah... Jaemin.."lirih Jeno.

Jaemin acuh dan lanjut menonton.

"Kan udah dari awal aku bilang kalau aku sama Yola itu gak ada hubungan apa apa, aku gak suka sama dia" ujar Jeno.

"Kamu pikir aku peduli?" Tanya Jaemin.

"Iya, karna kamu cemburu tuh barusan, sampai berpikir yang enggak-enggak" jawab Jeno.

Jaemin melempar bantal pada Jeno yang berdiri tak jauh dari dirinya itu.

"Cemburu mata mu! Kamu juga bukan siapa siapa aku buat aku cemburuin" ujar Jaemin tak terima.

"Eh aku suami kamu kalau kamu lupa!" Balas Jeno yang kembali melempar bantal yang Jaemin lemparkan padanya.

"Cih gak aku anggap! Karna kamu tanggung jawabnya itu gak tulus! Tanggung jawab aja semua orang harus tau!" Omel Jaemin yang masih merasa kesal di hatinya.

Jeno mengusap wajahnya kasar.

"Gak bener Jaem! Itu gak bener! Itu wanita pujaan kamu tuh yang ngomong sembarangan!" Bantah Jeno.

"Wanita pujaan mu! Bukan pujaan ku!" Ujar Jaemin tak terima.

"Buktinya kamu percaya sama dia!" Balas Jeno.

RIVALOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang