08. Rivalove

2.6K 209 5
                                    

Kini mereka ada di ruangan kerja sang ayah, tepatnya di kamar, Jaemin membaringkan Jisung yang masih menangis itu di kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini mereka ada di ruangan kerja sang ayah, tepatnya di kamar, Jaemin membaringkan Jisung yang masih menangis itu di kasur.

Jaemin sudah memberi susu untuk mendiamkan, Jaemin juga sudah menghibur Jisung dengan banyak cara, tapi Jisung enggan berhenti menangis.

"Ini gak bisa, aku harus bawa Jisung ke rumah sakit sekarang" ujar Jaemin.

Ayah dan Jeno kaget.

"Memangnya Jisung kenapa jaem?" Tanya ayah.

"Kemungkinan Jisung sakit perut ayah, karna Jisung dulu pernah begini juga" ujar Jaemin.

"Ya udah ayo" ajak Jeno.

Jaemin menoleh ke arah Jeno dan menggeleng.

"Gak usah, aku naik taxi aja" balas Jaemin yang setelah itu berlalu dari sana dengan menggendong Jisung.

"Jisung ada salah makan Jen?" Tanya ayah.

Jeno mengangguk.

"Tadi pas di mobil, Jisung mau sushi tapi gak di bolehin Jaemin karena katanya perut Jisung sensitif, tapi aku gak tega liat Jisung nangis, jadi aku mutusin buat masukin sedikit nasi sushi ke mulut Jisung" jelas Jeno yang tau akan kesalahannya.

"Aduh kamu ini! Kalau gak tau banyak tentang Jisung nurut ajalah Jen apa kata Jaemin" omel ayah.

"Iya Jeno salah. Jeno izin ya yah, mau nemenin Jaemin kerumah sakit" ujar Jeno.

Sang ayah mengangguk.

"Ya, tinggalkan saja pekerjaanmu itu, susul Jaemin sekarang, kasihan dia sendirian" ujar ayah.

Jeno mengangguk dan berlalu dari sana.

Jeno kini melesat menggunakan mobilnya untuk pergi ke Rumah Sakit terdekat.

Di sepanjang jalan Jeno merutuki dirinya sendiri yang seolah paling tau tentang Jisung.

Padahal Jaemin lah yang paling tau mana yang baik dan tidak untuk Jisung.

Tapi bagaimana, dia juga tidak tega melihat Jisung menangis.

Belum lagi ia merutuki kesalahannya yang tadi marah marah pada Jaemin, padahal Jisung menangis begitu karna ulahnya.

Karna ulahnya Jisung sakit perut.

"Seharunya kamu bisa bicara baik-baik sama Jaemin tadi Jeno.. gak perlu marah marah gak jelas, dengerin dulu penjelasannya.." lirih Jeno merutuki dirinya sendiri karena menyesali tindakannya tadi.

Bagaimana dia bisa berpikir kalau Jaemin tidak becus menjaga Jisung? Sedangkan selama ini dialah yang menjaga Jisung.

Dan lagi, Jeno tidak paham dengan dirinya yang tiba-tiba merasa kesal bukan main saat melihat Jaemin duduk berduaan dengan orang tadi.

Padahal itu bukan siapa siapanya Jaemin, ya, Jeno tau.

Terlihat dari wajah orang itu yang seakan tidak paham dengan situasi yang terjadi tadi.

RIVALOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang