15 - Room

444 25 4
                                    

Halo, selamat Tahun baru!!!

Selamat hari Natal bagi yang merayakan.

Happy Reading!

*-*

Ketiga nya kini sudah sampai di depan sebuah rumah yang dikatakan Abinawa adalah milik Ameera.

Sekitaran rumah itu adalah hutan dan hanya terdengar kicauan burung serta suara daun yang tersapu oleh angin.

"apa maksud Abinawa memberikan Alamat ini?" tanya Kiran.

Ave hanya menggeleng.

"Lauren, kamu berjaga disini dan hubungi Jim untuk kemari"

"Baik Ms" ucap Lauren dengan sedikit menunduk.

Kiran dan Ave pun berjalan masuk.

Keduanya terkagum dengan interior dan furniture di dalam nya.

"rumah ini indah sekali"

Ave mengangguk setuju.

"Ayo kita tinggal disini setelah semua nya selesai" ajak Kiran.

"ya, setelah semua nya selesai..."

Mereka berdua mulai mencari benda atau apapun yang mencurigakan di dalam rumah itu.

"kamu ke kanan, aku ke kiri" ucap Kiran dan disetujui oleh Ave.

Keduanya berjalan berlawanan arah dan mulai menyalakan flashlight pada ponsel mereka.

Kiran memasukki sebuah ruangan yang hanya berisi satu single bed berlantaikan balok-balok kayu.

Gadis itu berjalan memutar pada ruangan sembari mengetuk-mengetuk dinding.

Mengamati lantai yang berbahan kayu itu.

Merasa tidak ada yang mencurigakan, gadis itu keluar dari dalam.

Gadis itu berjalan melewati pintu.

Salah satu bagian balok kayu terasa kosong.

Kiran kembali menginjak-injak lantai itu.

Lalu ia berlutut dan meraba lantai itu.

Merasa ada sebuah celah, ia menarik nya dan balok itu terbuka.

Ada sebuah kotak kayu di dalam nya, usang serta berdebu.

Ia meletakkan ponsel nya lalu mengambil kotak kayu itu.

Kiran membuka nya dan terdapat beberapa buku serta beberapa catatan kecil di dalam nya.

"Apa ini?"

Gadis itu mengambil salah satu buku dan membuka nya kemudian dibaca isi nya.

"Labirin itu hampir sempurna hanya memerlukan satu langkah kecil"

Ia terus membaca nya.

Sampai ia mendapatkan nama penulis buku itu.

"Tertanda, Ameera"

*-*

"Ave, kamu kembali ke markas, biarin aku yang lanjutin semua nya"

Dahi Ave mengerut.

"Maksudnya?"

Kiran menyerahkan satu buku pada Ave.

Dan dibacanya lah.

"Ameera?"

Kiran menghela nafas lalu mengangguk kecil.

"Iya, semua masalah ini dari Ameera, Abinawa menjadi gelap mata akibat nya, semua perlakuan pria itu hanya karena rasa sakit nya"

Ave terdiam, ia tertunduk menatap buku itu.

ATAUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang