Maaf update nya sekarang, jadwal saya padat sekali, terima kasih yang sudah membaca.
Jangan lupa vote ya...
Selamat membaca.
*-*
Kejadian yang baru saja dialami Lauren membuat dirinya sulit mencari identitas pelaku penembakan.
Wanita itu mengusap wajah nya dengan kasar.
Menghentakkan dirinya pada bangku, lalu melihat waktu pada jam tangan nya.
Ia kemudian berdecak saat mengetahui waktu yang dimiliki nya tidak banyak.
Suara Beth mengalihkan atensi Lauren.
"Jika masih merasa kesal seperti itu, kamu benar-benar akan di penggal Ms Ave, kinerja mu langsung di cap buruk oleh nya"
"Diam saja, kamu tidak membantu"
Beth tertawa kecil.
"Aku akan ke kantin, mau sekalian?"
Lauren hanya menggeleng kecil.
Beth mengangguk lalu meninggalkan ruangan dan meninggalkan Lauren di dalam ruangan.
Dan fokus nya kembali pada layar laptop di hadapan nya.
Hingga dirinya berhasil dan dapat menghela nafas lega.
Lauren memindahkan data yang ia dapat melalui flashdisk, kemudian dengan langkah panjang ia menuju ruang rawat Kiran.
"sudah makan siang?" tanya Jim yang tengah berjaga disana.
Lauren hanya menggeleng kemudian mengetuk pintu.
Seseorang mengucapkan kata masuk dan barulah ia masuk dengan kepala yang tertunduk.
"permisi Ms, saya sudah mendapatkan data yang diminta"
"langsung jelaskan saja"
Lauren sedikit melirik pada Kiran kemudian menatap Ave yang sudah memberikan pandangan datar nya.
"Sekelompok tahanan remaja yang kabur ketika mendapatkan perawatan di rumah sakit ini dan kemungkinan mereka mendapatkan senjata api dari petugas yang berhasil mereka lumpuhkan"
Ave mendengar nya kemudian mengangguk.
"kamu bisa pergi"
Lauren mengangguk dan pamit undur diri.
Begitu di luar ia melihat Jim yang tengah menatap nya.
"apa?"
"setelah 30 menit jam jaga ku akan berakhir, mau makan bersama?"
"o-"
"Lauren akan makan bersamaku, kita perlu membicarakan sesuatu"
Jim dan Lauren menoleh terkejut pada Beth.
"sejak kapan kamu disini?" tanya Lauren.
"baru saja"
"kami duluan Jim"
Beth mengucap sembari menarik lengan Lauren pergi.
Jim tidak membalas ucapan Beth.
Pria itu tersenyum tipis.
"Beth? tidak buruk Lau" ucap nya sembari terus memperhatikkan keduanya.
Sedangkan Lauren kini tangan nya masih terus di tarik.
"ada apa Beth?"
"ayo makan"
Lauren hanya mengangguk dengan rasa bingung.