PART 37

5.1K 299 14
                                    

Hingga jam makan siang Stefen masih bergelut dengan laptopnya tapi tetap sesekali melirik ke arah putrinya yang tengah asik berselonjor di sofa dengan aipad yang berada di pangkuannya, ternyata kali ini Agatha tidak rewel setelah sekian lama tidak ia bawa kesini.

Biasanya gadis kecil itu akan merengek bosan beberapa jam setelah sampai tapi sekarang lihatlah gadis itu tampak tidak terganggu meskipun ada suara ketukan pintu.

"Masuk," titah Stefen.

Pintu terbuka menampilkan sekertarisnya — Victor, pria itu tersenyum lalu menunduk singkat. "Sir, beberapa berkas harus anda tandatangan setelah jam makan siang."

Stefen mengangguk, "Terima kasih." Ucapnya lalu Victor segera keluar dari ruangan milik Stefen.

Hampir saja Stefen melupakan jam makan siang Agatha, ia menyenderkan punggungnya sebentar pada sandaran kursinya lalu bangkit menghampiri sang putri.

"Princess," panggil Stefen sambil tangannya mengusap surai rambut Agatha yang tergerai.

"Hm?" Agatha menoleh lalu memeluk tubuh kekar sang Daddy.

"Makan yuk? Adek lapar nggak? Maaf ya Daddy sampai lupa jam makan siang," ringisnya.

Agatha tertawa pelan, "It's okay, Daddy. Faktor umur," jawab Agatha sambil terkikik pelan.

Stefen menjawil hidung mancung Agatha gemas membuat gadis itu tertawa, "Makan apa ya yang enak?" Tanya Stefen sambil memeluk bahu Agatha berjalan keluar menuju restoran tepat disamping gedung perusahaan Stefen.

"RAMEN!" Pekik Agatha.

Stefen menatap datar Agatha yang sekarang memanyunkan bibirnya karena tahu jika sang Daddy tidak akan mengizinkannya, "Daddy!" Rengek Agatha.

"Nanti adek sakit perut." Jawab Stefen.

"Ih! Yaudah Atha nggak mau makan! Jangan paksa aku, aku nggak mau makan sekarang kalau menunya bukan ramen! Titik nggak pakai koma,"

Stefen mengulum bibirnya untuk tidak tertawa, jika seperti ini Stefen mengingat Agatha persis seperti Anastasya muda dulu.

"Izin Mommy dulu," ucapnya.

Agatha duduk dikursi yang sudah Stefen tarik, mereka sudah sampai di salah satu restoran yang tidak terlalu ramai. Gadis kecil itu menyodorkan tangannya seolah meminta ponsel pada sang Daddy.

"Ponsel adek dimana?" Tanyanya.

Agatha mengedipkan kedua matanya lucu, "Hehe, Atha lupa bawa. Ada di tas yang tadi Mommy siapkan,"

Cup!

Stefen mengecup pipi Agatha gemas, "Oke! Kita telepon Mommy."

🐙🐙🐙

Dominic menggendong Agatha yang tengah tertidur, selepas pulang sekolah ia tidak langsung pulang ke mansion melainkan ke kantor Daddynya hanya untuk menemui Agatha.

Gadis itu baru saja terlelap sehabis memakan ramen atas izin Anastasya, Agatha bahagia karena sang Mommy mau memberi izin.

"Kak, langsung pulang ya. Jangan dibawa kemana-mana adeknya." Peringat Stefen saat mengantarkan Dominic keluar menuju lift.

Dominic mengangguk sambil tersenyum tipis bersamaan dengan pintu lift tertutup, Stefen berjalan kembali masuk ke dalam ruangannya untuk kembali bekerja sambil menunggu waktu pulang beberapa jam lagi.

"Engh," Agatha melenguh, kepalanya terus bergerak mencari kenyamanan membuat Dominic terpaksa berhenti ditengah keramaian karyawan yang tengah berlalu-lalang.

MY LITTLE AGATHA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang