BAB 29

5.6K 304 7
                                    

"Ck! Mommy jalannya hati-hati dong," khawatir Stefen sambil menahan pinggang Anastasya saat wanita itu hampir saja terjatuh.

Anastasya terkekeh, "Maaf, habisnya Mommy ngantuk."

Stefen menggelengkan kepalanya pelan lalu menuntun Anastasya kembali berjalan menuju kamar mereka berdua.

Di dalam kamar seorang gadis tengah memeluk erat sang lelaki dengan jantungnya yang berdegup kencang. Ya, Agatha dan Dominic tengah berpelukan dengan tubuh Agatha yang naked.

"Bear, aku kira Mommy bakal masuk kamar hiks," lirih Agatha.

Dominic menganggukkan kepalanya, ia pun sama dengan Agatha — jantungnya seperti ingin melompat saat mendengar suara teriakan dari luar. Mereka pikir Anastasya terlebih Stefen akan masuk ke dalam kamar untuk memeriksa mereka berdua dan melihat apa yang sedang mereka lakukan saat ini.

"Sssttt, cantiknya aku..." lirih Dominic sambil mengecup puncak kepala Agatha.

"Pakai bajunya lagi yuk? Kita beli nasi goreng diluar," ucap Dominic sambil mengusap dada Agatha yang masih berdetak cepat.

Agatha menundukkan kepalanya melihat kedua payudaranya yang bergelantungan, "Nenen?" Tanyanya pada Dominic.

"Gemes banget sih!" Ucap Dominic sambil menghujami ciuman basah pada wajah Agatha, gadis kecil itu terkikik geli.

"Nanti aja nenennya memang My love nggak jadi mau beli nasi gorengnya, hm?" Tanya Dominic sambil beralih mengusap rambut panjang Agatha.

Gadis kecil itu diam karena tengah bergelut dengan pemikirannya,

Cup!

Agatha mengecup bibir Dominic cepat, ia mengedipkan kedua matanya lalu mengangguk semangat.

"Okay, let's go!" Ucap Dominic sambil meraih tubuh Agatha untuk ia gendong membawanya masuk ke dalam walk in closed untuk memakai pakaian baru.

Beberapa menit kemudian Agatha sudah siap dengan celana joger berwarna hitam dipadukan hoodie milik Dominic yang tampak besar ditubuhnya.

Agatha terkikik geli melihat tubuhnya yang tenggelam karena hoodie oversize milik sang kakak.

"Ikat dulu rambutnya," ucap Dominic sambil merapihkan rambut Agatha, menyisir rambut itu dan menyatukan rambut sang gadis menjadi gumpalan bulat menyisakan beberapa helai anak rambut yang menambah kesan cantik.

"You are beautifull..." bisik Dominic tepat di telinga Agatha sedikit mencengkram pinggang ramping sang adik manis.

"Thank's Bear." Jawab Agatha sambil meremas kejantanan Dominic dibawah sana.

"Fuck!" Batin Dominic menjerit karena ulah sang adik yang sekarang sudah jauh dari jangkauan.

Agatha menjulurkan lidahnya seperti mengejek Dominic, kejantanan yang tadi ia remas tampak mengembung membuat Agatha tidak kuasa untuk menahan tawanya.

"Hihi ular punya kakak lucu!" Ucapnya di dalam hati.

🐙🐙🐙

Hampir 15 menit Dominic dan Agatha menunggu nasi goreng, antrean malam ini cukup panjang membuat mereka berdua mengharuskan untuk menunggu bagian mereka.

Agatha merapatkan tubuhnya lebih dekat dengan Dominic karena angin pada malam hari ini terasa sangat kencang, Dominic mempererat pelukannya agar sang adik tidak merasakan kedinginan.

Hoammm!

Agatha menguap sambil mengucek kedua matanya hingga memerah, Dominic menunduk dan mencium puncak kepala sang gadis. "Sabar, hm..." bisik Dominic.

MY LITTLE AGATHA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang