PART 11

10.5K 577 65
                                    

Saat ini Agatha dan Dominic sedang duduk di ruang keluarga sembari memakan kue rasa coklat buatan Agatha dan Anastasya tadi, "Ih, kakak!" Rengek Agatha sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya kesal.

"Apa sih, my love?" Jawab Dominic sambil berusaha menahan tawanya yang ingin meledak.

"Muka Atha jadi penuh sama coklat, tahu!" Kesalnya, sedari tadi Dominic terus menciumi dirinya dengan bibir yang penuh dengan coklat sehingga wajah wajah gadis itu pun ikut penuh dengan coklat.

"Lucu banget baby kakak ini," ujar Dominic sambil menggigit pipi bulat Agatha.

"Kue nya enak banget persis buatan mommy, ini bikinan mommy juga, my love?" Tanya Dominic sambil membersihkan sisa-sia coklat diwajah Agatha.

Agatha menggeleng, "Bukan, kakak! Ini kue bikinan Atha dong, kan Atha anaknya mommy jadi rasanya sama 100%, kan?" Jawabnya semangat, sedetik kemudian ia menutup mulutnya keceplosan.

"E—eh?!" Agatha refleks menampar mulutnya, ia menatap takut-takut ke arah Dominic yang kedua bola matanya menatap tajam kearahnya sepertinya Dominic akan marah.

"Baby yang buat, hm?" Tanya Dominic.

Dengan terpaksa Agatha mengangguk lalu menundukkan kepalanya takut. Dominic bangkit lalu berjalan meninggalkan Agatha yang menatap kepergiannya sedih.

Kedua matanya berkaca-kaca, dalam hitungan detik air mata itu tumpah, ia tidak merengek karena percuma saja pasti kakaknya tetap akan marah.

Lelaki itu masuk kedalam kamarnya lalu menarik selimutnya sebatas dada, ia menutup matanya walaupun ada rasa tidak tega saat meninggalkan adiknya sendiri dibawah.

Tok! Tok! Tok!

"Kakak, adek boleh masuk?" Tanya Agatha, Dominic yang mendengar itu hanya diam lalu menghadap kearah gorden memunggungi pintu masuk.

"Kakak bobok ya? Yaudah Atha nggak jadi ganggu nya, selamat bobo Bear." ucap Agatha sambil mencium dahi dan bibir Dominic.

Gadis itu menutup pintunya pelan lalu berjalan kearah kamarnya, ia menangis terisak lalu tertidur beberapa jam kemudian.

🐙🐙🐙

Pagi kali ini keluarga Madison tampak berbeda dari hari biasanya, hari ini tampak sepi tidak ada celotehan dari si bungsu. Stefen dan Anastasya pun heran, tumben sekali anak bungsunya tidak cerewet kali ini.

"Adek, mau sarapan apa?" Tanya Anatastasia.

Agatha menoleh lalu tersenyum kecil, "Apa aja mommy." jawabnya.

Ia menatap ke arah bangku kosong di depan biasanya disana terdapat sang kakak yang duduk sembari makan sambil menatap kearahnya dengan senyumana manis, tampaknya pagi ini lelaki itu tidak ada.

"Kakak mana?" Tanya Agatha.

Stefen menoleh menatap sang putri, "Adek nggak tahu? Kakak sudah berangkat sangat pagi sekali, memang kakak nggak bilang ke adek?"

Agatha menggelengkan kepalanya, "Kenapa berangkatnya pagi, daddy?"

"Katanya ada urusan penting yang mendadak, princess." Ucap Stefen.

"Sekitar jam 6 kakak berangkatnya, sayang." Sahut Anastasya sambil menaruh 2 roti yang sudah di beri selai.

Agatha mengangguk lalu kembali menundukkan kepalanya sembari menahan tangisannya yang akan tumpah, Stefen beranjak lalu duduk di sebelah Agatha.

MY LITTLE AGATHA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang