PART 46

4K 292 13
                                    

Agatha menatap mobil hitam mewah yang selalu terparkir di depan pagar sekolah, Agatha yakin jika di dalam mobil itu terdapat Amber. Sejak saat itu Agatha seolah menjauhi, tidak mau berdekatan dan enggan bertemu dengan Amber mengingat jika Anastasya akan kecewa jika dirinya tidak mematuhi apa yang Mommynya ucapkan.

Pernah sekali Amber keluar dan menghampiri Agatha tapi dengan halus Agatha mengusir wanita itu karena takut jika sang Mommy tahu dan sejak itu pula Amber selalu menungguinya hingga dirinya pulang sekolah seolah mengantar jemput gadis itu dari jauh.

Agatha merasa tidak enak sebenarnya, waktu itu ia ingin sekali bertanya lebih jauh mengapa sang Mommy tidak memperbolehkan dirinya berdekatan dengan wanita bernama Amber itu, tapi melihat wajah sang Mommy yang menangis saat itu membuat Agatha jadi tidak tega.

Mungkin Mommy dan Aunty Amber ada masalah di masa lalunya, pikir Agatha seperti itu.

"Baby, ayo masuk!" Titah Dominic melihat gadisnya berdiam diri dan melamun.

Dominic melihat tatapan Agatha yang menatap mobil hitam, Dominic berdecak saat mengenal plat nomor mobil milik keluarga Gladwin.

"Baby," panggil Dominic lagi membuat Agatha tersadar dari lamunannya.

Ia memeluk pinggang Dominic sambil terkikik geli, kedua matanya berkedip lucu. "Sorry, kakak." Cicitnya.

Dominic menghela nafas lalu meniup wajah Agatha gemas, "Aku maafin." Ujarnya.

Tin! Tin!

Genta mengklason motornya, "Kiw! Kiw! Bucin terus, kapan jalannya?" Tanya Genta kesal.

Agatha memutar bola mata nya malas, "Duluan aja memangnya kenapa sih?! Harus banget bareng gitu?!" Jawab Agatha tak kalah kesal.

Genta mendengus sambil mencebikkan bibirnya kesal, kepalanya menoleh mendengar suara deru motor di belakangnya ternyata ada Raymond, Kaffa dan Austin.

Genta kembali mendengus melihat jok motor ketiga sahabatnya sudah terisi para gadis sedangkan dirinya kosong, Genta memasang wajah melas.

"Haha, kasian deh!" Cibir Agatha membuat tawa Clara, Naomi dan Olivia keluar.

"Awas lo, bocil!" Marah Genta di buat-buat, Agatha menjulurkan lidahnya meledek lelaki itu.

Agatha tersenyum melihat Clara yang memeluk pinggang Raymond, hatinya menghangat melihat pemandangan itu. Apakah es batu sudah mulai mencair? Entahlah yang terpenting untuk saat ini Agatha merasa ikut bahagia atas kebahagiaan Clara.

Dominic menarik pinggang Agatha untuk masuk ke dalam mobil namun gadis itu mendorong tubuh Dominic, "Hm? Why, baby?" Tanya Dominic.

"Aku mau ikutan naik motor," ucap Agatha, ia jadi ingin bersama-sama seperti ketiga sahabatnya yang di bonceng.

Dominic menatap Agatha datar, "Kamu nggak lihat langitnya mendung, baby?"

"Aku tetap mau naik motor!"

"Ayo, masuk! Nggak ada naik motor-motor hari ini," paksa Dominic sambil kembali meraih pinggang Agatha.

Tubuh Agatha merosot bahkan gadis itu sudah menangis pura-pura, "AKU MAU NAIK MOTOR, HUAAAA!" Teriak Agatha kencang.

"Drama lagi," batin mereka semua sambil mematikan mesin motor, melihat adegan drama di depan sangatlah lebih menarik.

"Baby nggak lihat hari ini kita naik apa, hm? Jangan rewel! Lagian mau hujan, kalau kamu sakit gimana?"

"Bodo amat! Aku nggak peduli."

Mereka semua tertawa kecuali Raymond yang hanya tersenyum tipis di balik helm full face nya, "Bos! Lo pake motor gue aja dari pada si bocil nangis, biar gue yang bawa mobil lo." Ucap Genta.

MY LITTLE AGATHA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang