To Be

53 11 1
                                    

.
.
.

Suasana mencekam, bukan karena ada adegan saling bunuh membunuh. Atau adegan film horor saat hantu yang akan muncul. Tapi ini lebih menegangkan lebih dari itu. Seperti yang sudah dikatakan, cinta tak bisa dipaksakan, cinta tak bisa ditebak akan seperti akhirnya. Karena semua sesuai takdir masing masing.

Pandu, Bimo dan Lenxa tak pernah memikirkan akan terlibat dalam cinta segitiga. Mereka hanya remaja yang masih menikmati masa SMA nya dengan berbagai warna. Tapi saat ini mereka terlibat dalam urusan cinta dan membuat keluarga ikut campur. Pandu benar benar ke rumah Lenxa, menunjukan niat baiknya untuk bisa bersama gadis itu.

Orang tua Lenxa tentu kaget, ada apa sebenarnya. Mereka hanya tahu Lenxa masih bersama dengan Bimo. Jadi tentu saja mereka menghubungi Bimo untuk datang juga. Mereka ingin mendengarkan kejelasan dari masalah ini.

"Jadi sebenarnya ada apa ini ?" Papa Alexander mulai meminta kejelasan.

"Aku sama Bimo ngga bisa sama sama lagi pa." Lenxa mulai menjelaskan statusnya. Bimo tentu saja kaget, mereka tidak putus. Hanya saja memberi waktu Lenxa berpikir agar tenang.

"Kita ngga putus Lenxa, kita masih bersama, bahkan kita akan bertunangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita ngga putus Lenxa, kita masih bersama, bahkan kita akan bertunangan." Bimo jelas tak terima kata putus ini.

"Aku ngga bisa sama kamu lagi Bimo." Lenxa baru sadar jika selama ini memang dirinya sayang dengan pria ini, tapi cintanya saat ini untuk Pandu.

"Kamu mau sama dia ? Kalian beda agama, mau berjuang seperti apa juga ngga bisa. Lagian kita udah saling tahu masing masing, aku serius sama kamu Lenxa." Bimo menunjuk Pandu, pria itu sudah emosi sejak melihat Pandu di rumah Lenxa.

"Nikah beda agama juga bisa, aku serius bisa bahagiain Lenxa." Pandu membela diri, karena dirinya yakin lebih baik daripada Bimo.

"Itu sama saja kalian tak bisa sejalan, untuk apa memaksa keadaan." Kali ini Papa Alexander menjawab.

"Lenxa sudah lama bersama Bimo, dan kamu tahu hubungan mereka selama ini baik baik saja. Tapi om juga tak bisa menyalahkan kalian, kalian masih muda. Kalian masih masa mencari yang terbaik. Tapi soal agama tentu tak bisa dikompromikan nak Pandu." Papa Alexander kembali berucap lebih lembut dan menatap Pandu lebih bersahabat.

" Papa Alexander kembali berucap lebih lembut dan menatap Pandu lebih bersahabat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BACK (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang