.
.
..
Ulangan dadakan merupakan hal biasa terjadi di Semaba. Perlu diingat seluruh siswa sekolah ini memiliki IQ diatas rata rata. Jadi hal seperti ini tak masalah seharusnya. Hari ini kelas 12 IPS 1 mengadakan ulangan matematika selama 50 menit, tak ada protes atau pun melakukan hal curang, karena bagi mereka sekolah itu untuk mendapatkan ilmu bukan mencari nilai tinggi.Bimo dan Lenxa duduk dalam satu deret. Mereka seperti biasa berangkat bersama. Tak ada pembahasan tentang kejadian Pandu yang mengatar Lenxa pulang. Bukan Lenxa tak ingin bicara duluan, tapi melihat tatapan Bimo saat di rumahnya agak sedikit tajam, membuat nyali Lenxa memudar.
"Semua nilai ulangan akan Bapak upload dalam akun kalian. Jika ada nilai yang dirasa kurang puas, bisa menemui Bapak, paham ?" Pak Prima guru matematika yang terkenal menyenangkan.
"Paham Pak." Jawab semua siswa. Pak Prima berjalan keluar kelas.
Pelajaran hari ini selesai, rasanya sangat melelahkan tapi memang sekolah kan tempat proses belajar. Seharusnya jangan mengeluh jika ulangan, post tes, pre tes, tugas banyak dan masih ada saja kegiatan diluar ruangan.Bimo menunggu Lenxa merapikan alat tulisnya. Mereka berencana akan pergi ke rumah Bimo. Sudah lama Lenxa tak berkunjung karena banyak kegiatan.
"Ayo pulang." Lenxa menoleh ke arah Bimo yang dari tadi melihat gerak tubuh Lenxa.
Bimo berdiri, mengengam tangan munggil Lenxa, berjalan beriringan menuju parkiran. Lenxa bahagia mereka masih bisa bersama, walaupun tiga tahun itu bukan hal mudah. Memahami hati Bimo terkadang menguras kesabaran Lenxa, karena pria itu tak bisa dinego sedikit saja.
Saat melewati lorong menuju lift, Lenxa merasa ingin ke toilet. Kenapa tiba tiba sih,
"Bim, aku ke kamar mandi bentar." Lenxa berhenti, otomatis Bimo juga.
"Ya udah, aku tunggu di mobil." Bimo melepas gengamannya, dan berlalu begitu saja.
Lenxa merasa Bimo sedikit lebih diam dibanding biasanya, walaupun sikapnya masih sama. Lenxa berlari ke kamar mandi. Kondisi sekolah belum terlalu sepi karena memang bell baru terdengar sekitar lima menit yang lalu.
Lenxa segera keluar dari kamar mandi setelah selesai, tapi saat dirinya kembali melewati lorong itu tak sengaja dirinya mendengar seseorang memanggil namanya.
"Lenxa." suara seorang pria dari lorong gedung IPA.
Lenxa berhenti memastikan jika itu suara orang bukan makhluk tak kasat mata. Ternyata ada dua siswa dari lorong IPA mendekati dirinya. Tapi Lenxa tak mengenal mereka, hanya saja pernah melihat dua siswa itu sering bersama Pandu. Ah, pria itu tak ada kabarnya hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK (✅)
FanfictionHanya kamu yang tahu, seperti apa diriku. Kisah yang tak seharusnya ada antara aku, kamu dan dia. Salahkah rasa ini ? Dosakah diri ini ? Hanya ingin memiliki mu seutuhnya. Tuhan lebih tahu. -------------------------------------------------- Sedikit...