Hurt

218 48 5
                                    

.
..
...

Malam minggu bukan waktu galau bagi pasangan yang dimabuk asmara. Melewati momen manis dengan kegiatan yang menyenangkan. Bagi pasangan ini, setiap hari adalah milik mereka. Kegiatan sederhana bisa menjadi hal yang membahagiakan. Tapi tanpa salah satu sadari ada seseorang yang mungkin menanti dengan keadaan tak pasti, karena itu pilihannya.

 Tapi tanpa salah satu sadari ada seseorang yang mungkin menanti dengan keadaan tak pasti, karena itu pilihannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berada di salah satu bioskop, pasangan ini sedang menikmati film drama komedi terbaru. Bimo sejujurnya tak begitu suka genre ini, tapi demi Lenxa semua tak masalah. Jika Lenxa fokus pada layar lebar itu maka beda dengan Bimo yang memperhatikan pacarnya ini.

Lenxa merasa diperhatikan mulai melihat Bimo. Tangan Bimo mencubit pipi cubby pacarnya yang mengemaskan.
"Ish, tanganya Bim." Lenxa protes.

"I love you Lenxa." Bimo mengatakan hal manis, pipi Lenxa mulai bersemu merah. Senyum terbit dari bibir pasangan ini.

"Aku tahu." Lenxa kembali fokus ke film, takut menganggu orang lain. Bimo membawa tangan Lenxa ke dalam dekapan tangan besarnya.

Sekitar 90 menit berlalu, Lenxa merasa senang bisa melihat film itu, apalagi bersama Bimo. Pacarnya ini akan diam saja ketika tak suka sesuatu, dan tak akan protes. Lenxa merasa beruntung, Bimo mau menerima itu. Mereka keluar dari bioskop, saat berada di loby. Tanpa sengaja saat Bimo dan Lenxa berjalan, mereka berpapasan dengan seseorang.

Bimo dan Lenxa berhenti, orang itu juga berhenti. Lenxa kaget, mereka bisa bertemu disini, bukan kah ini takdir atau memang kebetulan.

Pandu bersama pacarnya juga baru saja selesai melihat film romantis. Untung beda ruang, kalo sama bisa panas. Bimo tahu siapa Pandu, tapi mereka tak akrab. Bukan musuhan, karena tak punya masalah juga. Hanya sesekali bertanding di lapangan, itu pun jika ada pekan olahraga Semaba. Gedung yang beda, itu alasan lain tak saling kenal.

Lenxa sendiri kaku, karena tatapan mata tajam Pandu kearah depan yang artinya emosi. Iya, Lenxa mengabaikan pesan Pandu lagi. Ini jalan terbaik bagi mereka. Agar semua bisa kembali seperti semula.

"Aku laper Bim." Lenxa ingin segera pergi.

"Ayo makan, sayang." Bimo memeluk pingang Lenxa erat, dan mulai berjalan pergi.

Sedang Pandu jangan tanya lagi, tangannya sudah tak tahan untuk memukul seseorang sekarang. Laras memperhatikan Pandu yang diam tapi menahan emosi.

"Kamu kenal mereka ?" Laras tahu Bimo dan Lenxa, mereka pasangan terhits di Smaba.

"Ngga, kamu laper ?" Pandu memilih mengalihkan rasa yang sungguh menyiksa, biar kali ini saja Pandu kembali mengalah. Karena hari ini  Pandu hanya ingin memberi sedikit waktunya bagi Laras. Kasihan gadis ini selalu diabaikan oleh Pandu.

BACK (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang