.
.
.
.Tak akan ada asap jika tak ada api, seperti itu lah perumpamaan semua yang terjadi. Bukan salah satu orang saja pasti, karena jika ada yang menawarkan walaupun secara sukarela, tapi tak diterima tentu tak masalah. Tapi jika sebaliknya maka, ada dua yang salah. Hubungan antara manusia memang tak ada yang abadi di dunia, pasti ada sesuatu penghalang yang bisa membuat kata pisah datang.
Sore itu, Pandu menerima jawaban pesan dari Lenxa. Bahagia pasti, tapi setelah membaca isi pesan itu, semua terlihat kacau. Pandu tahu cinta tak harus memiliki. Apalagi Lenxa yang sudah jelas masih menjalin hubungan dengan pria itu.
Apa semua akan berakhir begini, tanpa berjuang sedikit ? Pandu tak bisa berhenti, jika bukan Lenxa yang memintanya pergi.
Hari ini, Pandu ingin membuktikan bahwa dirinya tulus ingin membuat Lenxa bahagia. Bahkan jika pacar Lenxa menantangnya setelah ini, Pandu akan terima itu. Tak bisa lagi mengalah bagi Pandu. Karena Lenxa baru pacaran, belum ada komitmen ke arah serius dengan pria mana pun, maka kesempatan Pandu untuk memiliki Lenxa masih ada.
Pandu sedang berada di aula Sekolah. Dengan bermodal keyakinan dan kenekatan yang luar biasa, Pandu akan mengatakan yang sejujurnya, biarkan semua terbuka. Pandu sudah lelah bermain petak umpet dengan Lenxa. Perasaan Pandu tak bisa ditekan lebih lama, jadi biarkan dirinya melakukan ini.
Sahabat Pandu sudah memperingatkan pria ini. Tapi nyatanya Pandu tak mundur, bahkan semakin berani. Arjuna dan Dewa tak bisa menghalangi, karena Pandu tahu apa yang terjadi selanjutnya. Mereka khawatir sejujurnya, ini terlalu beresiko. Selain akan memicu pertengkaran, ini masih di sekolah dan pasti ada hukuman juga.
Astaga, Pandu sudah tak bisa berpikir waras sepertinya. Cinta sudah membutakan logikanya. Apalagi Pandu memilih percaya dengan isi hatinya.
"Lenxa." suara Pandu terdengar di seluruh audio sekolah. Semua siswa kaget, apalagi yang disebut namanya pasti terkejut.
"Lenxa Alexander." ucap Pandu sekali lagi, dan benar saja semua siswa langsung berlari ke aula.
Sedang Lenxa masih diam di tempat, dirinya tak tahu harus apa. Kacau, pasti akan ada kekacauan setelah ini. Bimo yang berada di samping Lenxa, merasa gadis ini gelisah. Tangan Bimo membelai pipi Lenxa lembut. Tatapan Bimo tenang, tapi ada aura kemarahan disana, Lenxa tahu itu.
"Kita harus kesana." Bimo sepersekian detik berubah menjadi tegas. Tangan Lenxa digengam erat Bimo menuju aula.
Semua siswa sudah berada di aula, menanti adegan apa selanjutnya. Ketika Bimo dan Lenxa datang, semua siswa hening. Ini pertama kalinya ada orang lain yang mengusik hubungan ke dua siswa terpopuler itu. Bimo menatap lurus ke Pandu. Mereka tak pernah terlibat masalah, tapi setelah ini entah lah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK (✅)
FanfictionHanya kamu yang tahu, seperti apa diriku. Kisah yang tak seharusnya ada antara aku, kamu dan dia. Salahkah rasa ini ? Dosakah diri ini ? Hanya ingin memiliki mu seutuhnya. Tuhan lebih tahu. -------------------------------------------------- Sedikit...