..
.
..
.
..Bunga akan selalu indah dengan segala keunikannya. Walaupun bunga tak selalu sempurna dimata semua orang yang suka. Sekuntum bunga mawar contohnya bisa dikata semua orang suka. Tapi mereka lupa jika mawar memiliki duri kecil dibatangnya, tanpa sadar bisa melukai. Seperti itu hubungan, terkadang dilihat baik baik saja, bahkan romantis dan penuh cinta. Tapi siapa tahu ternyata di dalam semua itu ada rahasia yang membuat luka.
Lenxa merenung diatas ranjangnya, tak ingin pergi kemana pun hari ini. Dirinya ingat dengan kejadian beberapa waktu lalu di kamar Pandu. Hal tergila yang pernah Lenxa lakukan.
Entah itu sadar karena ada rasa yang aneh atau hanya karena rasa empati Lenxa pada Pandu. Mereka tak melakukan apapun, selain Pandu tidur dan memeluk Lenxa hingga pagi.
Setelah itu Pandu mengantar Lenxa pulang, sampai di rumah semua keluarga Lenxa siap memberi sidang perkara. Itu pertama kalinya Pandu masuk ke rumah Lenxa, menemui orang tua Lenxa secara langsung.
Lenxa hanya diam, karena Pandu yang menjelaskan semuanya dan meminta maaf. Ayah dan Ibu Lenxa tak marah, hanya saja jangan pernah diulangi lagi. Tapi berbeda dengan Bimo, ya jika Lenxa menginap di rumah Bimo, tak masalah bagi orang tuanya bahkan mereka setuju saja.
Perlu diingat, Bimo sudah seperti anak mereka. Ayah Lenxa sudah memberi tanggung jawab Bimo untuk menjaga Lenxa setiap waktu di luar sana. Pintu kamar Lenxa terbuka, ternyata pria yang baru saja melintas dipikirannya datang dengan tampilan yang lumayan tampan.
Bimo melangkah mendekati Lenxa, mereka saling menatap, tak ada yang memutuskan kontak mata itu. Wajah Bimo mendekat, sebuah kecupan singkat di kening Lenxa.
"Ayo kencan." Bimo tersenyum melihat Lenxa yang diam.
"Sekarang ?" Lenxa tak ingat jika mereka ada janjian hari ini.
"Iya, sana mandi, aku tunggu disini." Bimo berjalan menuju sofa kamar Lenxa.
Walaupun status pacar yang bebas mau ngapain aja bisa tapi Bimo tak akan melewati batas. Terkadang Lenxa merasa Bimo itu terlalu baik untuknya, tapi terkadang juga merasa Bimo sangat mengerikan.
Lenxa tak menyesal masuk ke dalam hidup Bimo. Karena mungkin ini takdirnya. Tapi melihat sikap Bimo yang tenang seolah semua baik baik saja, membuat hati Lenxa gelisah. Bukan berpikiran negatif hanya saja, waspada. Apa ayah Lenxa sudah menceritakan kejadian waktu itu ?
Lenxa sendiri bukan mau menyembunyikan apapun dari Bimo. Tapi kali ini dirinya hanya ingin menjaga hati semua orang. Walaupun nyatanya harus ada yang berkorban perasaan.
Lenxa masih diam ditempat, rasanya malas sekali untuk mandi. Bimo sadar pacarnya tak bergerak sama sekali. Lenxa hanya melihat ke arah Bimo dengan sorot mata penuh rahasia. Apa cinta memang perlu ada rintangan ? Kenapa tidak seperti jalan lurus dan halus, pasti baik baik saja, pasti bahagia bukan ?
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK (✅)
FanfictionHanya kamu yang tahu, seperti apa diriku. Kisah yang tak seharusnya ada antara aku, kamu dan dia. Salahkah rasa ini ? Dosakah diri ini ? Hanya ingin memiliki mu seutuhnya. Tuhan lebih tahu. -------------------------------------------------- Sedikit...