🐼 Rizwan 🐼

95 8 5
                                    


Sebelumnya.....

Djin: nah!, Ini dia yang saya maksudkan

Dayang: eh! Ini kan.... chip perekam suara!

Djin,Zain,Ganz: Chip perekam suara?!

                       __*__*__

Ganz: siapa yang melekatkan chip itu pada kamu, Dayang?

Dayang: uh..... saya pun tidak tau

“Hem!”

Dayang, Djin, dan Ganz menatap ke arah Zain, yang bergumam tidak jelas dan ia terlihat seperti memikirkan sesuatu sambil menatap kearah chip yang ada di genggaman Djin

Senyum misterius sekaligus aneh!, tiba-tiba terpampang di wajah Zain, membuat ketiga rakannya merinding disko

Ganz: Zain?, Kau ok____

Zain: aku dah tau siapa yang melekatkan chip itu! *Jerit Zain kuat!, dan satu lagi,ia tidak ingat dimanakah ia sedang berpijak sekarang*

Semua Ejen yang berlalu lalang di HQ M.A.T.A, langsung melihat ke asal suara

Zain langsung menutup mulutnya dan mengajak rakannya pergi dari sini

Yap, mereka ada HQ MATA, tempat di mana semua ejen berkumpul, mengerjakan tugas mereka masing-masing
.
.
.
.
.
.
Zain: aku perkirakan, Rizwan lah yang melekatkan chip itu, dan mungkin Rizwan sudah tau apa yg kita bicarakan waktu di kafetaria

Saat ini keempat ketua teras sedang berjalan santai menuju ruang pribadi milik Rizwan, yang terletak di HQ MATA
.
.
.
.
.
.
.
.
“sedikit lagi!, Kau pasti bisa menyelesaikan tower tu!” *berbisik pelan*

“huff..., Sabarlah~, tengah berusaha lah ni~” *berbisik pelan*

Tinggal satu langkah lagi tower dengan ketinggian satu meter itu akan selesai

Tiba-tiba!

“BRAKK!!!”

“Rizwan!!”

seseorang membuka pintu secara paksa

?&?: “AAAAAAAA!!!,TIDAKKKK!!!”

sebuah tower yang secara susah payahnya di bangun dengan kartu dan hanya perlu 1 kartu untuk melengkapi bangunan tower itu

Akhirnya runtuh dan kartunya beterbangan kesana-kemari

Dan di saat itu juga runtuhlah semangat kedua orang pejuang yang tadi membangun tower itu
.
.
.
4 orang masuk ke dalam ruangan itu, dengan tampang bingung

Dayang: Rizwan!, Apa ni!, Kenapa ruangan ini berantakan sekali?!

Yang di panggil malah memalingkan wajahnya yang muram

Zain: Professor?

Akram, Professor Akram... menghembuskan nafas lelah

P.Akram: err...puan dan tuan², mari ikuti langkah saya terlebih dahulu

Keempat ketua teras saling pandang, lalu mengikuti langkah Professor Akram yang membawa mereka keluar dari ruangan pribadi dan meninggalkan Rizwan sendirian di dalam
.
.
.
.
.
.
Akram: haihh... tidak sepantasnya kalian masuk dengan tiba-tiba seperti it___

Ganz: kenapa?!, Kami kesi____

Dayang: Ganz! *sambil mengacungkan jari telunjuknya*

Menghela nafas kasar,Ganz kembali mengalah

Dayang: Professor, silahkan di lanjutkan

Professor Akram mengangguk dan kembali melanjutkan perkataannya

Akram: sebenarnya saya sedang menghibur suasana hati Rizwan yang sedang dilanda kebimbangan dan ketakutan

Djin: bimbang?, takut?, Kenapa?

Akram: aku pun tidak tahu, ia hanya bercerita bahwa ia telah mendengarkan semua yang kamu bicarakan tentang sekolah, dan ia bilang, ia terlalu takut untuk memulai keseharian di sekolah, yahh.... hanya itu saja yang ia katakan, aku juga tidak ingin terlalu menekan Rizwan dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya semakin tertekan
.
.
.
.
.
Rizwan memijakkan kakinya di halaman belakang akademi, tempat dimana para ejen muda berlatih secara berkelompok

Dihadapannya ada menara Intel yang menjulang tinggi

Rizwan melangkahkan kembali kakinya maju kehadapan, dan sekarang ia berdiri di atas menara Intel itu

Angin sepoi-sepoi berhembus cukup kuat menerbangkan helaian rambutnya yang mulai memanjang, ia tidak ada niatan untuk memotong rambutnya agar lebih pendek dan rapi

Ia menutup matanya sejenak dan menghirup udara segar sebanyak-banyaknya

Ia berharap bisa menghilangkan rasa takut dalam dirinya
.
.
.
Setelah lama tertutup, kelopak mata itu pun kembali terbuka menampilkan sepasang mata berwarna hitam kelam dan terlihat begitu dalam dan indah

Rizwan: keluarlah!

ucap Rizwan sedikit keras

Seorang lelaki keluar dari semak belukar

“uncle,djin!” bisik Rizwan
.
.
.
.
.
Keesokkan paginya

05.00 pagi!

“Rizwannn!!!, Bangun Rizwan!, Bangun!hari ini hari pertama kau masuk sekolah!!!” ucap orang itu, Djin!

Yg diguncang hanya bergumam tidak jelas dalam tidurnya

Djin mengguncang guncang tubuh Rizwan yang masih tertidur pulas

Rizwan, ibaratkan sudah mati, biar diguncang bagaimana pun, ia tetap tidak bangun juga!

Djin pun yang lelah mengganggu Rizwan pun, tiba-tiba mendapatkan Ilham!

Ya!, Dia mendapatkan ide cemerlang!

Dengan cepat Djin melakukan apa yang muncul di otaknya

“Rizwan!, Baanguunnnn!!!!,kau telat sholat subuh!!!” /Djin

“Hahhh!!!!, Tidaaakkkk!!!!” /Rizwan

Huh!, Benar saja, Rizwan akan bangun jika diteriaki seperti ini

Rizwan langsung bangun dari tidurnya dan dengan segera menyingkap selimut tebal miliknya lalu berjalan tergesa-gesa ke arah kamar mandi

10 minit kemudian

Rizwan keluar dari kamar mandi dengan penampilan lebih segar karena ia sudah mandi dan wajahnya terlihat bersinar setelah selesai berwudhu

Saat sudah selesai menggelar sajadah,ia hendak mengangkat takbir untuk memulai sholat subuhnya yang telat

Tapi belum lagi mengangkat takbir, Djin,uncle tersayangnya langsung menghalanginya

“belum masuk waktu shalat Subuh lah~” ucap Djin dengan santainya

“eh..eh..apa-apa!!, Blom masuk waktu shalat Subuh?!, Ta-tapi ta-tadi uncle kata Rizwan sudah telat?!”

“ehehe” Djin Cengengesan
.
.
.
.

Okay sini dulu guys

Nanti lagi 😉

EJEN ALI (Separate Twins) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang